SuaraKalbar.id - Bupati Kubu Raya, Sujiwo, secara tegas menyatakan sikap pemerintah daerah terhadap munculnya polemik penolakan pembangunan gereja di Desa Kapur.
Dalam pernyataannya kepada media pada Rabu (17/7), Sujiwo menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi sikap intoleransi di wilayah yang dipimpinnya.
Pernyataan itu disampaikan menyusul beredarnya penolakan yang disampaikan Forum RT Desa Kapur pada 8 Juli 2025 dan menyebar luas di berbagai grup percakapan digital.
Polemik tersebut menuai reaksi dari masyarakat dan memunculkan kekhawatiran akan terganggunya keharmonisan antarwarga.
Menanggapi hal ini, Bupati Sujiwo langsung memanggil Forum RT serta Kepala Desa Kapur untuk dimintai klarifikasi dan mengambil langkah tegas guna meredam gejolak.
“Forum RT Desa Kapur dan Kepala Desanya kami panggil. Saya ingin tegaskan tidak ada tempat dan ruang kepada kelompok maupun siapapun orang perorang yang anti toleransi atau intoleransi, tidak ada ruang,” tegas Sujiwo.
Ia menekankan bahwa Kubu Raya selama ini dikenal sebagai daerah yang harmonis dengan kerja sama yang baik antarumat beragama dan antar suku.
Karena itu, segala bentuk diskriminasi tidak boleh dibiarkan merusak tatanan sosial yang telah terbangun.
“Kabupaten Kubu Raya ini sudah sangat harmonis baik sinerginya antar umat suku maupun antar umat beragama. Maka saya akan berikan peringatan secara tegas dan keras dan siang ini sudah kami tindak lanjuti hal itu,” lanjutnya.
Baca Juga: Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura
Sujiwo pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan masalah ini kepada pemerintah daerah.
“Saya harap masyarakat tetap dingin dan sejuk, percayakan kepada pemerintah dan kita pastikan akan kita atasi bersama,” tutupnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menegaskan komitmennya dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan memastikan seluruh warga negara dapat menjalankan hak kebebasannya dalam beribadah sesuai amanat konstitusi.
Berita Terkait
-
Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura
-
Pontianak Jadi Pusat Pemalsuan Dokumen dalam Sindikat Perdagangan Bayi Internasional
-
Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
-
5 Bayi Asal Pontianak Nyaris Dijual ke Singapura, Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Internasional
-
Hendak Curi Kabel, Tiga Pemuda di Kubu Raya Terciduk Bawa Narkoba
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
Ole Romeny Bagikan Kabar Gembira Usai Jalani Operasi, Apa Itu?
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
Terkini
-
Tidak Ada Ruang untuk Intoleransi! Bupati Kubu Raya Murka soal Penolakan Gereja di Desa Kapur
-
Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura
-
BRILiaN Way Menjadi Bagian Penting dari Kesinambungan Agenda Transformasi BRI
-
18 Pemain LKG BRI Berangkat ke Piala Dunia Remaja di Swedia untuk Perebutkan Gothia Cup
-
Sekolah Rakyat Dibuka! Ini Syaratnya untuk Anak Kurang Mampu di Kalbar