Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Maret 2021 | 10:18 WIB
Pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (4/4).

SuaraKalbar.id - Harga cabai rawit di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat semakin pedas. Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di sana sampai Rp150 ribu per kilogram.

Harga beli cabai rawit per kilogramnya mulai dari Rp120 ribu hingga Rp130 ribu.

"Kami jual seratus lima puluh ribu rupiah per kilogramnya. Karena modalnya cukup mahal," ungkap Bujok, salah satu pedagang sembako di Pasar Tradisional Barito Sanggau, Minggu (7/3/2021).

Menurut dia, wajar saja jika dijual kembali seharga Rp150 ribu per kilogram.

Baca Juga: Cara Menanam Cabai di Rumah saat Harganya Lagi Mahal, Dijamin Subur

Bujok tidak mengetahui pasti penyebab melonjaknya harga cabai inj.

Namun, ia menduga karena musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga banyak petani yang gagal panen.

"Kami kurang tahu juga, apakah karena musim kemarau atau apakah. Yang jelas, modal kami sudah mahal, mungkin juga karena kemarau ini," jelasnya.

Bujok mengaku tidak berani menjual harga cabai lebih dari Rp150 ribu per kilogram. Karena, khawatir akan membebani konsumen.

"Mau jual lebih, nanti orang (konsumen) pada kaget. Lalu tak berani beli nanti," ujarnya.

Baca Juga: Emak-emak Menangis Harga Cabai Mahal, Curhatannya Diserbu

Tidak hanya di Pasar Tradisional Barito atau dikenal Pasad Senggol, kenaikan harga cabai rawit juga terjadi di Pasar Sentral. Harganya pun bervariasi, yang pasti menanjak tajam.

Sri, slah seorang ibu rumah tangga mengeluhkan mahalnya harga cabai ini.

Meskipun tidak pernah membeli banyak, tapi ia selalu menyetok untuk tiga hari.

"Saya beli hanya untuk kebutuhan sehari-hari. Biasa beli untuk kebutuhan tiga hari. Tapi karena harga cabai begini, ya paling untuk sehari, sedikit sekali," katanya.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More