SuaraKalbar.id - Proyek pembangunan Pelabuhan Kijing di Kapubaten Mempawah, Kalimantan Barat nyaris rampung dan segera akan beroperasi setelah uji coba usai.
Untuk di masa akan datang, pelabuhan internasional yang menjadi terbesar di Kalbar itu akan difungsikan untuk mendongkrak pemasukan dari sektor sawit.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Barat Heronimus Hero.
"Hadirnya Pelabuhan Kijing ini tentu menjadi daya ungkit untuk penerimaan pajak terutama dari CPO Kalbar," ujarnya di Pontianak, Kamis (12/3/2021).
Ia menjelaskan saat ini produksi CPO atau minyak mentah kelapa sawit sudah mencapai 3,4 juta ton per tahun.
Kalau CPO diekspor melalui Pelabuhan Kijing dengan asumsi 1 juta ton CPO saja dan setiap 1 ton kalau harga 650 dolar AS itu dapat 50 dolar AS untuk pajak, maka ada Rp 750 miliar penerimaan dari pajak.
"Saya yakin di atas 1 juta ton yang diekspor nanti. Kalau 3 juta ton diekspor maka ada Rp 1,5 triliun didapat pajak ekspor nya," sambungnya.
Ia kemudian membandingkan jika sirkulasi APBD di Kalbar sendiri saat ini hanya Rp 6 triliun per tahun, sedangkan untuk hasil dari ekspor CPO sendiri ada Rp 30 triliun.
"Potensi sangat besar, tinggal dikelola dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha perkebunan sawit Pelabuhan Kijing tersebut, sehingga kontribusinya semakin besar bagi masyarakat dan daerah," kata dia.
Baca Juga: Pembakar Lahan di Mempawah Diburu Polisi, 3 Orang Sudah Diringkus
Sementara itu Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok Drajat Sulistyo mengatakan untuk pembangunan konstruksi Pelabuhan Internasional Kijing sudah mencapai 86 persen.
Adapun pengadaan tanah 96 persen dan pembukaan lahan untuk kawasan seluas 200 hektare sudah 100 persen.
“Area Pelabuhan Kijing yang terintegrasi dengan kawasan industri itu 200 hektare. Kedalaman di dermaga 16 meter dan itu lebih dalam dari Pelabuhan Tanjung Periuk dan Belawan,” jelas dia.
Dia menyebut, nantinya Pelabuhan Kijing memiliki area terminal 68,5 hektare dan untuk kawasan industri 131,5 hektare.
“Artinya dengan luas lahan dan ada industri yang terintegrasi menjadi peluang besar untuk aktivitas bisnis atau ekonomi di Kalbar. Pelabuhan kita terbesar di Kalbar dan lokasi strategis ke negara ekspor. Ini kebanggaan kita dan harus dimaksimalkan agar keberadaan nya memberi manfaat luas bagi kemajuan ekonomi dan daerah," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Fee Based Income BRI Tumbuh dari Layanan AgenBRILink Inklusif
-
Rekomendasi Hampers Cangkir Pilihan Online
-
7 Fakta Grup Facebook Gay di Pontianak yang Bikin Heboh Netizen
-
Asal-usul Nama Pontianak dan Kisah Mistis di Baliknya
-
Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak: Tradisi, Adat, dan Warisan Budaya Kalimantan Barat