SuaraKalbar.id - Menyusul adanya temuan TKI positif corona belum lama ini, kekinian dibangun tempat isolasi bagi pekerja migran Indonesia (TKI) di Perbatasan RI-Malaysia.
Satgas Covid-19 menyiapkan tempat karantina guna mencegah penularan COVID-19. Lokasinya berada di Kecamatan Badau. Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.
Tempat isolaso tersebut mampun menampuh setidaknya 30 orang TKI yang pulang dari Negara Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu Gunawan, Rabu (25/2/2021) kemarin.
Baca Juga: Habiskan Rp 191 Miliar, Jalan di Perbatasan RI-Malaysia Mulai Dibangun
"Ada sekitar delapan kamar ruangan khusus isolasi yang disiapkan dengan daya tampung kurang lebih 30 orang," ujarnya saat dihubungi Antara.
Gunawan mengatakan, terbentuknya Satgas khusus penanggulangan COVID-19 daerah perbatasan di wilayah Kalbar, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat nomor 250/BPPD/2021.
Menurut dia, Satgas khusus penanggulangan COVID-19 tersebut lebih di titik beratkan terhadap pemulangan PMI, baik yang pulang melalui jalur resmi mau pun jalur-jalur ilegal.
"Secara resmi pemulangan PMI itu memang melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dan Aruk, tetapi tidak menutup kemungkinan juga melalui PLBN atau jalur tidak resmi di perbatasan wilayah Kapuas Hulu, sehingga perlu kesiapan," kata Gunawan.
Dikatakan Gunawan, dalam SK Satgas khusus tersebut Pemkab Kapuas Hulu berperan sebagai pendukung saja, meski pun demikian, sebagai tindakan lanjut dari SK Gubernur Kalbar itu, telah dilaksanakan rapat koordinasi di PLBN Badau yang melibatkan Kepala PLBN, Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD), BPBD Kapuas Hulu, Dinkes Kapuas Hulu, KKP, Imigrasi pihak Fokompincam serta sejumlah pihak terkait lainnya, termasuk TNI dan Polri.
" Sebelumnya Satgas khusus tersebut sudah kami bahas bersama Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, termasuk Camat Badau, sehingga ditindaklanjuti lagi dengan rapat di PLBN Badau," pungkasnya.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Minta Warga Kalbar Tak Pergi ke Malaysia Dulu
Berita Terkait
-
Pemulangan 7 Jenazah WNI Korban Kecelakaan di Sarawak Terkendala Biaya
-
Uji Materi UU Cipta Kerja: MK Tegaskan Perusahaan Wajib Utamakan Tenaga Kerja Indonesia Ketimbang TKA
-
Menakar Efektivitas Lembaga Pengurus PMI di Kabinet Prabowo : Solusi Atau Bagi-bagi Jabatan?
-
Pemain Keturunan Lhokseumawe Tolak Bela Timnas Indonesia, Kini Nasib Anak TKI Itu Menyedihkan
-
Daftar Negara Kekurangan Penduduk Usia Produktif, Bisa Jadi Tujuan Pencari Kerja
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Sambut HUT ke-129, BRI Hadirkan Progam Special BRIguna
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang