SuaraKalbar.id - Kapal Pengawas Perikanan (KPP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penangkapan kapal asing yang mencuri cumi di Laut Natuna, Jumat (9/4/2021).
Sebanyak lima kapal asing berbendera Vietnam diamankan lantaran kedapatan beraksi di Laut Natuna. Kapal-kapal khusus penangkap cumi-cumi ini, sudah dibawa ke Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, bersama total 28 A Buah Kapal (ABK).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar bersama tim meninjau langsung hasil tangkapan pelaku illegal fishing tersebut.
"Kapal patroli kita dari PSDKP ada menangkap lima kapal nelayan Vietnam yang masuk ke wilayah kita. Masuknya berani sekali. Lima kapal ini khusus menangkap cumi-cumi," ujarnya kepada wartawan usai meninjau hasil tangkapan kapal asing di PSDKP Pontianak, Senin (12/4/2021).
Dikatakan Antam, saat ini di Laut Natuna memang sedang musim cumi-cumi.
"Mereka tahu di Laut Natuna itu sedang musim cumi-cumi. Mereka keluar menangkap cumi-cumi. Banyak cumi kita yang ditangkap mereka," tuturnya.
Dari hasil penangkapan ini, kata Antam, terdapat barang bukti cumi hasil tangkapan para nelayan Vietnam.
"Ada yang sebagian sudah dikeringkan. Karena yang kering jauh lebih mahal dari basah," ujarnya.
Bahkan, dilihat dari persediaan stok es yang ada di kapal, dikatakan Antam, diperkirakan para nelayan Vietnam ini akan mencuri cumi selama kurang lebih dua bulan.
Baca Juga: Sotong Pangkong, Jajanan Khas Pontianak Jadi Favorit di Bulan Ramadhan
"Dilihat dari stok es, mereka akan beroperasi di laut kita sekira dua bulan lamanya. Jadi rencana mereka ini menangkap cumi kita di laut selama dua bulan. Setelah penuh semua, mereka pulang," kata Antam.
Meski berhasil menangkap lima kapal nelayan Vietnam ini, KKP masih memiliki PR untuk menangkap kapal induk atau kapal besar yang menampung maupun menyuplai logistik ke kapal nelayan.
"Ini PR bagi kami, utang kami, janji kami. Karena mereka pasti ada kapal besar atau penampungnya. Kapal inilah yang menyediakan logistik, baik makanan maupun alat tangkapnya. Juga menampung hasil tangkapan," ujarnya.
Antam mengaku khawatir, jika kapal logistik atau kapal induk nelayan Vietnam ini berada di negara mereka. Dengan demikian, KPP tidak bisa masuk untuk melakukan penangkapan.
"Biasanya begitu. Mudah-mudahanlah, sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu bisa jatuh juga. Mudah-mudahan mereka (kapal induk) masuk ke kita, ya kita tangkap," tegasnya.
Perlawanan dari Vietnam
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat