SuaraKalbar.id - Bulan suci Ramadhan ramai dimanfaatkan umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan memohon ampunan. Tak terkecuali bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Pontianak, Kalimantan Barat.
Ramadhan di penjara tak menyurutkan niat beribadah warga binaan Lapas Perempuan Pontianak. Mereka berlomba-lomba khatam Alquran.
Apalagi pihak lapas mengadakan program atau lomba khataman Alquran. Lomba ini dianggap bisa menyemangati para warga binaan dan terbukti mereka antuasia.
Seperti Ida, perempuan usai 26 tahun asal Pontianak Utara yang merupakan narapidana kasus narkoba ini. Ia belum setahun di Lapas Perempuan Pontianak. Saat ini dia fokus beribadah memohon ampunan kepada Sang Pencipta.
Baca Juga: Layani Pelanggan saat Ramadhan, Polisi Gerebek Prostitusi Anak di Tebet
Di momen bulan penuh berkah ini, ia tak mau mengabaikan kesempatan. Ia tidak pernah berhenti berdoa dan mengaji atau membaca al quran. Pada hari puasa keenam saja, dia sudah khatam.
“Saya ngaji sehari lima juz. Saya sudah khatam 30 juz di hari puasa keenam kemarin. Ini lanjut lagi. Rencana mau tiga kali khatam,” ujarnya kepada SuaraKalbar.id, Kamis (22/4/2021).
Ia mengaku senang dengan pembinaan di Lapas Perempuan Pontianak karena banyak program yang mendidik dan mengajak warga binaan untuk berubah menjadi lebih baik.
“Program ini ya kami senang banget. Karena di sini kami dididik untuk menjadi lebih baik,” ucapnya.
Program khataman quran ini dikomandani oleh Ma, salah satu warga binaan asal Kabupaten Mempawah. Setiap hari, ia yang memantau dan mengabsen warga binaan.
Baca Juga: Ini Jadwal Buka Puasa Wilayah Surabaya dan Sekitarnya, Kamis 22 April 2021
"Alhamdulillah di lapas ini, kita mengadakan lomba khataman Quran. Jadi, mereka masing-masing mengaji," jelasnya.
Total warga binaan yang ikut dalam program ini, berjumlah 85 orang. Hampir separuh darinya sudah khatam.
"Jadi hari ini, kita sudah mendapatkan 35 warga binaan yang sudah khatam Alquran," jelasnya.
Di bulan Ramadan ini, sejak pagi para warga binaan sudah mulai mengaji. Namun diawali dengan salat dhuha.
Setelah itu, mereka mengaji hingga memasuki waktu salah dzuhur.
"Setelah dzuhur, kami kembali di blok (tahanan). Selain di masjid ini, kami juga tadarusan di dalam blok masing-masing," ungkap Ma.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Industri Ekspor Jawa Barat Tertekan, Pelaku Usaha Desak Solusi Konkret Hadapi Gempuran Tarif AS
-
10 Kampus Favorit di Kalimantan Barat, Ternyata Tak Cuma Ada di Pontianak!
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya
-
Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
-
Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci