Suku Dayak hidup secara terpencar di seluruh Pulau Kalimantan, baik yang masuk wilayah Indonesia maupun yang masuk wilayah Malaysia.
Mereka hidup menyebar dengan menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan mendiami pesisir Kalimantan.
Terdapat enam rumpun suku Dayak, yaitu Rumpun Punan, Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, Rumpun Ot Danum-Ngaju, dan Rumpun Punan.
Rumpun Punan dikenal sebagai suku Dayak tertua, Sementara itu, rumpun lainnya merupakan hasil asimilasi dari Dayak Punan dengan kelompok Proto Melayu.
Dari keenam rumpun tersebut, masih terbagi lagi menjadi 405 subetnis.
Meskipun terdiri dari ratusan subetnis, mereka tetap memiliki ciri khas kebudayaan yang hampir sama, yakni rumah panjang, hasil budaya material seperti tembikar, mandau, sumpit, beliong (kampak Dayak), pandangan terhadap alam, mata pencaharian (sistem perladangan), dan seni tari.
Rumah Adat Dayak dan Pakaian Adat Dayak
Seperti suku lainnya, suku Dayak juga memiliki pakaiaan adat yang disebut sebagai 'king baba' dan 'king bibinge'.
Uniknya, pakaian adat ini terbuat dari kayu yang diproses sedemikian rupa hingga menjadi lunak seperti kain.
Baca Juga: Cocok untuk Liburan, Kebun Raya Banua Dibuka Kembali
King baba merupakan pakaian adat pria yang terdiri dari baju tanpa lengan, celana panjang, ikat pinggang, dan penutup kepala dengan hiasan bulu burung enggang.
Sementara itu, king bibinge merupakan pakaian adat wanita yang terdiri dari penutup dada berlapis dan berbagai macam aksesoris, yakni kalung, gelang, dan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung enggang.
Rumah adat Suku Dayak adalah rumah betang atau rumah panjang. Saat ini, rumah betang memang sudah jarang ditemui di Kalimantan.
Rumah ini berbentuk memanjang hingga 150 meter dan lebarnya 30 meter. Rumah ini dihuni oleh keluarga besar yang bisa mencapai 100 orang.
Terbuat dari kayu ulin, rumah ini harus memenuhi beberapa aturan tertentu. Bagian hulu rumah harus searah dengan matahari terbit, sedangkan bagian hilir menghadap matahari tenggelam.
Di samping itu, kamar tidur juga diatur berjajar sepanjang bangunan. Kamar orang tua berada di bagian hulu, sedangkan anak termuda ada di hilir rumah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi
-
Petugas Lapas Sintang Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Paket Makanan
-
Laporan Keberlanjutan BRI Diakui Internasional, Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Praktik ESG di Asia
-
Program Yok Kita Gas BRI Kumpulkan Ribuan Kilogram Sampah Plastik dan Kurangi Jejak Karbon