Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Minggu, 30 Mei 2021 | 10:01 WIB
Ribuan masyarakat adat Suku Dayak mengikuti Pekan Gawai Dayak ke-32 di kawasan rumah adat Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa ahli mengatakan bahwa Suku Dayak bukan suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan.

Mereka merupakan keturunan imigran dari Provinsi Yunnan, Cina Selatan, tepatnya di Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.

Sebagian dari kelompok ini melakukan perjalanan ke Semenanjung Malaysia dan kemudian menyeberang ke bagian utara Pulau Kalimantan.

Imigrasi yang dilakukan diperkirakan terjadi antara 3000 sampai 1500 SM ketika masih zaman glasial atau zaman es. Konon, mereka bermigrasi hanya dengan perahu kecil

Baca Juga: Cocok untuk Liburan, Kebun Raya Banua Dibuka Kembali

Ribuan masyarakat adat Suku Dayak mengikuti Pekan Gawai Dayak ke-32 di kawasan rumah adat Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Seorang tokoh Kayang mengatakan, Suku Dayak merupakan keturunan Indo-China yang bermigrasi pada abad ke-11.

Suku Dayak hidup secara terpencar di seluruh Pulau Kalimantan, baik yang masuk wilayah Indonesia maupun yang masuk wilayah Malaysia.

Mereka hidup menyebar dengan menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan mendiami pesisir Kalimantan.

Terdapat enam rumpun suku Dayak, yaitu Rumpun Punan, Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, Rumpun Ot Danum-Ngaju, dan Rumpun Punan.

Rumpun Punan dikenal sebagai suku Dayak tertua, Sementara itu, rumpun lainnya merupakan hasil asimilasi dari Dayak Punan dengan kelompok Proto Melayu.

Baca Juga: Asal Usul Warga Pontianak dan Sejarah Tionghoa di Kota Khatulistiwa

Dari keenam rumpun tersebut, masih terbagi lagi menjadi 405 subetnis.

Load More