Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 01 Juni 2021 | 15:06 WIB
Tugu Khatulistiwa Pontianak (Suara.com/Dinda)

SuaraKalbar.id - Sejarah Tugu Khatulistiwa, ikon tersohor Pontianak, Kalimantan Barat. Asal usul Tugu Khatulistiwa dan fakta menariknya.

Berkunjung ke Kota Pontianak tak akan lengkap rasanya kalau tidak menyambangi Tugu Khatulistiwa.

Tugu yang berada di Jl. Khatulistiwa No.Kel, Batu Layang, Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat merupakan ikon wisata Pontianak.

Tugu Khatulistiwa menjadi semacam penanda bahwa Kota Pontianak merupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Masjid Jami Pontianak, Ikon Wisata Religi Kalimantan Barat

Berdirinya Tugu Khatulistiwa juga memiliki sejarah yang panjang.

Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese, pada tahun 1928 datang sebuah ekspedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi Belanda.

Mereka datang ke Kota Pontianak untuk menentukan koordinat  titik atau tonggak garis equator di kota Pontianak.

Tugu Khatulistiwa Pontianak. (Antara)

Pada tahun tersebut, pembangunan Tugu Khatulistiwa pun dimulai. Namun, saat itu tugu yang dibangun berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya.

Kemudian, pada tahun 1930, penyempurnaan pun dilakukan. Pada tahun itu, ada penambahan lingkaran di bagian atas tugu.

Baca Juga: Kisah Sedih RoboCop Pontianak, Keliling Kota Demi Duit Receh untuk Pengobatan Istri

Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 1938, tugu disempurnakan kembali oleh arsitek Frederich Silaban. Tugu tersebut menggunakan kayu belian setinggi 4,4 meter.

Kemudian, pada tahun 1990, dibangun duplikat tugu berupa bangunan pelindung secara permanen. Bangunan ini berbentuk kubah dan diresmikan pada 1 September 1991 oleh Gubernur Kalimantan Barat waktu itu, Parjoko Suryo Kusomo.

Bentuk duplikat ini lima kali lebih besar dari ukuran tugu aslinya. Bentuk replika ini 5 kali lebih besar dari ukuran tugu aslinya.

Tugu Khatulistiwa Pontianak (Suara.com/Dinda)

Dua buah tongga bagian depan dengan diameter 1,5 meter dan ketinggian 15,25 meter dari permukaan tanah. Kemudian 2 buah tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah dengan ukuran 1,5 meter dengan ketinggian 22 meter dari permukaan tanah dengan panjang anak panah penunjuk arah 10,75 meter.

Selain itu, baik duplikat maupun tugu aslinya terdapat plat di bawahnya yang berisi informasi mengenai koordinat letak tugu tersebut. Sekarang, kompleks Tugu Khatulistiwa dilindungi oleh Pasal 26 UU No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Uniknya, setiap tanggal 21-23 Maret dan 21 - 23 September, Tugu Khatulistiwa sering dijadikan tempat untuk memperingati hari tanpa bayangan atau Kulminasi Matahari.

Titik kulminasi merupakan titik saat matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Saat ini terjadi, bayangan tugu dan benda-benda lain di sekitarnya akan menghilang beberapa detik.

Ini menjadi pemandangan yang langka dan menjadi daya tarik sendiri. Jika Anda ingin datang ke sana saat peristiwa ini berlangsung, Anda bisa menempuhnya dalam waktu 30 menit dari pusat Kota Pontianak.

Itulah sejarah Tugu Khatulistiwa.

Kontributor : Sekar Jati

Load More