SuaraKalbar.id - Warga Mempawah alami kaku jari tangan dan kaki setelah vaksin COVID-19. Warga itu bernama Nuraini di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Hal ini diakunya terjadi setelah lima hari ia mendapat vaksinasi massal Covid-19.
Pengakuan ini terekam dan videonya viral. Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik itu, remaja tersebut terlihat menangis.
Jari tangan dan kakinya terlihat kaku. Tidak dapat bergerak. Gadis berbaju kuning ini merupakan warga Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.
Baca Juga: DPRD Gunungkidul Sidak Dugaan Vaksin Covid-19 Ditimbun, Begini Hasilnya
Pengguna media sosial pun heboh setelah menonton video ini. Apalagi terdapat dialog di dalam video tersebut menyoal dugaan penyebab kejang dan kram akibat setelah menerima vaksinasi Covid-19.
Informasi yang diterima, video ini direkam pada Selasa 22 Juni 2021 malam. Dalam video itu, pihak keluarga dan warga sekitar turut memberikan pertolongan kepada perempuan itu.
Hasil penelusuran diketahui perempuan dalam video tersebut bernama Nuraini. Warga Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong. Ia sempat dibawa ke RSUD dr Rubini Mempawah pada Selasa malam.
Nuraini terlihat sudah lebih baik dari kondisi sebelumnya. Tangan dan kakinya sudah tak lagi kaku seperti yang terlihat dalam video yang viral itu.
“Saya tidak tahu apa yang menyebabkan kaki dan tangan menjadi kaku. Sebelumnya badan saya lemah dan sempat muntah," jelasnya.
Baca Juga: Pemprov Kepri Miliki 300 Ribu Vaksin Covid-19, Tapi Baru 40 Persen Warga Divaksin
Nuraini mengaku tidak mengetahui penyebab sempat kejang dan kaku. Namun, ia membenarkan bahwa dirinya mengikuti program vaksinasi massal Covid-19 pada Kamis 17 Juni 2021 lalu.
“Iya benar. Kamis saya divaksin. Sebelum (divaksin), saya tidak pernah mengalami sakit seperti ini,” tuturnya.
Wawan, saudara lelaki Nuraini menjelaskan, adiknya dua kali dilarikan ke rumah sakit setelah menerima suntikan vaksin tersebut.
Saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, Nuraini mengalami muntah-muntah dan badannya lemas. Kala itu, karena tidak ada sakit, dokter memperbolehkannya pulang.
"Beberapa hari kemudian, adik saya muntah lagi. Badannya lemas, suhu badan panas dan juga kejang. Kaki dan tangannya kaku dan tidak dapat bergerak," kisahnya.
Wawan menegaskan, kejadian ini setelah lima hari adiknya mendapat vaksin massal. Ia pun belum tahu secara pasti apa yang menjadi penyebabnya.
"Kita bicara apa adanya sesuai kondisi yang dialami adik saya dan tidak ada rekayasa," ujar dia.
Sementara jtu, dokter piket RSUD dr Rubini Mempawah, dr Agnes memastikan petugas telah melakukan penanganan dan pemeriksaan medis terhadap Nuraini. Kini kondisi Nuraini sudah membaik.
“Kemungkinan pasien mengalami infeksi kencing. Elektrolitnya sudah diperiksa dan kondisinya normal,” terang Agnes.
Ia mengatakan, pasien tidak mengalami kejang. Karena, jika kejang si pasien tidak bisa menangis dan merespon orang-orang di sekitarnya. Seperti yang terlihat di dalam video viral itu.
“Kemungkinan pasien ini mengalami spasmofilia. Sekarang kondisinya sudah membaik. Yang pasti bukan karena suntikan vaksin,” tegas Agnes mengakhiri.
Namun belakangan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah mengklarifikasi beredarnya video tentang seorang perempuan yang kejang dan kaku setelah lima hari disuntik vaksin Covid-19.
"Penyebab remaja perempuan itu mengalami kaku seperti kejang-kejang bukan disebabkan oleh suntikan vaksin Covid-19," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian, Kamis (24/6/2021).
Ia membenarkan memang ada pasien atas nama Nuraini (24) yang masuk ke RSUD dr Rubini Mempawah dengan kondisi kaki dan tangan kaku seperti kejang. Namun, setelah diperiksa petugas, kaki dan tangan kaku itu bukan disebabkan suntikan vaksin Covid-19.
"Sama sekali tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19," tegasnya lagi.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Dimana Lokasi Kantor Desa Mirip Istana Garuda IKN? Publik Terbelah Gegara Desain Kepalanya
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities