SuaraKalbar.id - Virus COVID-19 varian Lambda muncul saat varian delta jadi ancaman mematikan di Indonesia. Namun belum ada kepastian seberapa ganas varian Lambda ini.
Pandemi Covid-19 yang mulai mewabah di pengujung 2019 lalu belum juga usai, akan tetapi mutasi varian-varian baru dari virus ini terus bermunculan.
Saat ini, virus varian Delta dan varian Delta Plus sudan menjangkiti beberapa negara.
Varian Delta dan Delta Plus diklaim lebih cepat menular dibandingkan virus corona pada awalnya.
Baca Juga: Jadi Perhatian WHO, Di Mana Virus Corona Varian Lambda Ditemukan?
Sekarang, ada mutasi terbaru virus corona bernama varian Lambda. Virus ini sendiri tengah menjadi sorotan, khususnya bagi para pakar kesehatan. Varian dengan nama resmi C37 itu memiliki berbagai mutasi yang perlu diwaspadai, seperti mutasi L452Q dan F490S.
"Mutasi F490S sebelumnya telah dikaitkan dengan penurunan kerentanan terhadap netralisasi antibodi," papar peneliti Priscila Wink dari Hospital de Clínicas de Porto Alegre di Rio Grande do Sul dan rekan-rekannya, seperti dikutip dari Medical News.
Virus varian Lambda sendiri sudah menyebar ke mana saja dan apa saja gejala varian lambda? Berikut rangkumannya:
Bernama Resmi C37
Varian dengan berbagai mutasi ini memiliki nama resmi C37. Varian ini pertama kali ditemukan di Peru pada Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Pandemi Mengerikan, Kaseran Tetap Jual Tempeh Keliling: Hanya Ini yang Saya Bisa!
Sudah Tersebar di 29 Negara
Varian ini sudah menyebar ke berbagai negara di dunia, sebagian besar berada di Amerika Latin. Di antaranya Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko.
“Sejauh ini, kami tidak melihat indikasi bahwa varian Lambda lebih agresif," terang ahli virologi WHO Jairo Mendez-Rico, seperti dikutip dari DW.
Gejala Pasien Varian Lambda
Dikutip dari DNA India, varian Lambda juga telah teridentifikasi di Inggris. Menurut Public Health England (PHE), hingga saat ini tidak ada bukti varian corona tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Gejalanya juga serupa virus corona penyebab Covid-19 lainnya, seperti demam tinggi, batuk secara terus menerus, dan kehilangan indra penciuman atau perasa.
Varian Lambda Belum Masuk VOC
WHO mengategorikan varian lambda sebagai variant of interest (VOI), bukan variant of concern (VOC). Artinya, virus corona jenis ini belum menunjukkan tanda-tanda menyebabkan peningkatan keparahan penyakit atau menular lebih cepat.
“Ada kemungkinan, itu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi tetapi kami belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkannya dengan varian Gamma atau Delta,” beber Mendez.
Vaksin Covid-19 Masih Efektif
Mendez meyakinkan, semua vaksin Covid-19 yang ada saat ini mampu melawan varian Lambda, bahkan semua varian baru corona. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk segera mendapat vaksinasi Covid-19.
“Semua vaksin yang telah kami setujui di seluruh dunia, umumnya efektif melawan varian virus corona yang beredar, dan tidak ada alasan untuk khawatir vaksin kurang efektif terhadap varian Lambda,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia
-
Peroleh Julukan Bapak Pengendali Inflasi, Mendagri Tito Karnavian Menyebutkan Ilmu Pandemi COVID-19
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi