Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 08 Juli 2021 | 15:00 WIB
Ajudan Wakil Wali Kota Pontianak Reza Muhandra meninggal dunia positif COVID-19.

SuaraKalbar.id - Ajudan Wakil Wali Kota Pontianak Reza Muhandra meninggal dunia positif COVID-19. Reza Muhandra meninggal dalam perawatan COVID-19 di rumah sakit pada Rabu (7/7/2021).

Kepergian lelaki 28 tahun itu bahkan membuat Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menangis.

Kisahnya menolong sesama pasien, membuat haru dan tangis keluarga serta kerabat yang ditinggal.

Sutarmidji menyampaikan duka cita atas meninggalkan Reza, seorang alumni IPDN yang terakhir bertugas sebagai ajudan Wakil Wali Kota Pontianak.

Baca Juga: Dua Warga Terjaring Pos Penyekatan PPKM Darurat di Malang Positif Covid-19

"Reza telah menghadap Illahi karena Covid-19. Tapi yang patut menjadi kebanggaan alumni IPDN adalah di tengah dia perawatan dia memerlukan oksigen untuk menjaga saturasinya, dia justru membantu pasien lain," kata Midji.

Reza Muhandra sebelumnya mengalami sesak nafas dalam masa perawatan di rumah sakit. Ia kemudian mendapatkan pertolongan medis dengan pemberian oksigen. Namun pada saat bersamaan, seorang pasien lain dalam satu kamar dengan Reza juga mengalami sesak nafas.

"Karena pasien sebelah dia (Reza) kehabisan oksigen, dia lepas oksigen yang dia pakai untuk digunakan pasien sebelah dia. Akhirnya dia meninggal dan tetangga bed-nya yang ditolong alhamdulillah semakin membaik," jelas Midji.

Ia mengaku tak mengenali Reza Muhandra. Bahkan bertemu pun tidak pernah. Tapi, kepergian Reza Muhandra membuatnya kehilangan.

"Saya tidak pernah ketemu dia tapi saya menangis kalau mengingat apa yang dia lakukan. Reza sudah memberikan torehan seorang alumni pahlawan kemanusiaan. Semoga Allah tempatkan dia di surga yang terbaik. Aamiin," ucap Midji.

Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Vaksinator TNI Siap Serbu Bandung

Lanjut Midji mengatakan, Reza masih sempat berempati dan memberikan oksigennya kepada pasien di sebelahnya. Padahal, dia juga sangat memerlukan.

"Karena itu, saya minta kepada para distributor oksigen di Kalbar untuk berempati juga. Utamakan dulu keselamatan manusia," ujarnya.

Di Kalbar terdapat lima distributor oksigen. Midji meminta mereka untuk mengutamakan distribusi ke rumah sakit. Karena selain untuk rumah sakit, para distributor ini juga menyuplai perusahan perkapalan.

"Jadi tolong, para distributor oksigen ini untuk mengutamakan kebutuhan rumah sakit. Memang kalau dilihat lebih mahal ke perusahaan perkapalan. Tapi ini mendesak, nyawa orang harus kita utamakan," tegasnya.

Midji menegaskan, ia telah berkoordinasi dengan Kapolda Kalbar dan meminta kepolisian untuk mengawal terus distribusi oksigen dari para distributor.

Meninggal setelah sumbang oksigen ke pasien lain

Reza Muhandra dianggap sebagai pahlawan. Karena, ia sempat berbagi oksigen kepada pasien lainnya, yang juga dirawat dalam satu ruangan. Meski pada akhirnya, ia gugur.

Sementara pasien yang ditolongnya, adalah seorang lelaki lanjut usia (lansia). Kini kondisinya mulai membaik.

Kesaksian ini, disampaikan Lusi Nuryanti (36). Anak dari lansia tersebut. Lusi bercerita, ayahnya dirawat di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie karena terkonfirmasi Covid-19. Sang ayah sejak Jumat pekan lalu.

"Alhamdulillah di sana pelayanannya cepat dan ramah. Mendapatkan kamar perawatan di ruang yang bagus dan lengkap," ceritanya saat dihubungi.

Kala itu, ayahnya dan Reza sama-sama mendapatkan perawatan yang terbaik dari RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Mereka satu ruangan.

Sejak masuk dalam perawatan, ayah Lusi mendapatkan oksigen central. Saturasi oksigennya cukup baik. Namun keesokan harinya kembali turun. Sehingga hatys ditambah lagi oksigen tabung.

"Jadinya, bapak menggunakan dua tabung oksigen sekali hirup agar saturasinya naik. Dan saya melihat sendiri perawat-perawat di sana sangat luar biasa menolong bapak," kisahnya.

Namun, pada Minggu siang satu tabung oksigen ayahnya habis. Sehingga mengandalkan oksigen central. Kondisi ayahnya saat itu tidak memungkinkan untuk memakai hanya satu sumber oksigen.

"Melihat situasi itu (dari dinding kaca, red) saya sangat panik. Alhamdulillah Bang Reza memberikan salah satunya tabung oksigennya untuk membantu bapak saya," kata Lusi.

Kepergian Reza juga membuat keluarga Lusi kehilangan. Pihak keluarganya menganggap Reza adalah pahlawan.

"Saya sangat berterima kasih kepada pahlawan keluarga kami ini. Rabu malam Bang Reza meninggal. Mohon doanya untuk kesembuhan bapak saya. Insya Allah akan mendapat tindakan pertolongan lanjutan," harapnya.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More