SuaraKalbar.id - Salah satu sejarah terbesar Indonesia adalah Kesultanan Pakunegara atau lebih banyak dikenal dengan sebutan Keraton Pakunegara Tayan. Kesultanan Paku Negara terletak di Tayan Hilir, Kawat, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Bahkan saat ini masih ada dan termasuk salah satu situs sejarah kerajaan Melayu.
Dikutip dari Jurnal UNTAN, Kerajaan Tayan merupakan Kerajaan bercorak Islam yang didirikan di Tayan Hilir, Kawat, Sanggau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 1683.
Baca Juga: Masih Ada Warung Kopi Buka di PPKM Darurat Pontianak
Pendirinya adalah Gusti Lekar Putra anak dari Panembahan Matan, atau Gusti Dikiri Kusuma yang merupakan Raja dari Kerajaan Matan.
Kerajaan Tayan aktif dari tahun 1683 hingga 1967 sebelum Kalimantan Barat diresmikan sebagai bagian dari NKRI.
Peleburan diri kedalam NKRI dilatar belakangi oleh banyak faktor, salah satunya adanya konflik didalam Kerajaan Tayan itu sendiri.
Yaitu setelah wafatnya Gusti Leker dan berganti beberapa kali kepemimpinan, kemudian tiba pada pemerintahan Gusti Kamaruddin yang bergelar Pangeran Suma Yuda yang menggantikan Gusti Ramal untuk menjadi Raja Tayan terjadi peprangan anatara kerajaan Tayan dengan Kerajaan Pontianak. Kerajaan Sanggau dengan orang-orang Cina dan wilayah Mentrado Bengkayang.
Semenjak tahun 1967, Kerajaan Tayan vakum dan mulai tertinggal karena tidak adanya raja yang memerintah dan sudah berada di dalam kekuasaan NKRI. Kevakuman yang terjadi dalam kerajaan Tayan berdampak pada fisik dan kebudayaan Kerajaan Tayan.
Baca Juga: Air Terjun di Kalimantan Barat, Tak Kalah Cantik dari Bali, Lombok dan Raja Ampat
Keraton Pakunegara yang merupakan istana kediaman Raja Tayan mulai tidak terurus dan terlupakan, demikian juga dengan kebudayaan Kerajaan Tayan yang tidak lagi dilestarikan.
Mengangkat Raja Tayan pada Tahun 2012, Sebagai Simbol Kebudayaan
Dalam rentang kevakuman Kerajaan Tayan pada tahun 1967 hingga tahun 2012, akhirnya kembali diangkat raja Tayan untuk pertama kalinya setelah usai masa penjajahan yaitu kekejaman Jepang, dengan diangkatnya Gusti Yusri sebagai raja yang baru.
Gusti Yusri sendiri dianugerahi gelar Panembahan Anom Pakunegara XIV. Pengangkatan sebagai raja yang baru ini bukan sebagai penguasa suatu daerah layaknya kerajaan sebelum kevakuman, melainkan sebagai simbol Kebudayaan Kerajaan Tayan agar nilai-nilai kebudayaan masa lalu tidak hilang tergerus oleh zaman.
Selain itu juga kota Tayan berkembang cukup pesat, dan berkembang menjadi kota Industri yang diikuti oleh perkembangan infrastruktur seperti jalan raya dan pembangunan jembatan.
Perkembangan ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu letaknya yang strategis serta kekayaan alam dari Kota Tayan itu sendiri.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ungkap Kasus Korupsi Baru Usai Penggeledahan di Kalbar, KPK: Sudah Ada Tersangka
-
Kasus Baru! KPK Geledah Sejumlah Lokasi di Kalbar
-
Wajib Tahu! Aturan Baru Disdikbud Kalbar untuk Tahun Ajaran 2025/2026
-
Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Kalbar 2025? Ini Infonya
-
Sinka Island Park, Ragam Wisata dalam Satu Kawasan di Singkawang
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
Terkini
-
Gereja IFLC di Sungai Raya Terbakar, 5 Unit Damkar Dikerahkan
-
Warga Pontianak Rela Antre di Pasar Murah, Ini Daftar 3 Kecamatan yang Bakal dapat Giliran Besok!
-
Industri Ekspor Jawa Barat Tertekan, Pelaku Usaha Desak Solusi Konkret Hadapi Gempuran Tarif AS
-
10 Kampus Favorit di Kalimantan Barat, Ternyata Tak Cuma Ada di Pontianak!
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya