SuaraKalbar.id - Kapal nelayan tenggelam di Tanjung Bayung dan Muara Jungkat Kalimantan Barat. Hingga kini SAR Pontianak sedang membantu pencarian dua kapal motor nelayan beserta anak buah kapal (ABK) yang tenggelam di lokasi berbeda akibat dampak cuaca buruk sejak Selasa (13/7/2021) malam.
Kejadian nahas menimpa dua kapal pencari ikan, yakni KM Bersama IV dan KM Haidan masing-masing kapal tersebut tenggelam akibat cuaca buruk. Sedangkan awak kapal masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
"Kami sudah menurunkan tim pencarian dan pertolongan untuk mencari dua KM beserta anak buah kapal (ABK)," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi di Pontianak, Rabu (14/7/2021).
"Peristiwa ini (KM nelayan tenggelam) terjadi hampir bersamaan, yakni KM Bersama IV diperkirakan tenggelam Selasa malam (13/7) sekitar pukul 21.30 WIB di sekitar perairan Tanjung Bayung, Kabupaten Sambas, sedangkan untuk KM Haidan diperkirakan tenggelam Rabu (14/7) pagi sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah," ungkapnya.
Yopi menambahkan saat ini pihaknya masih mencari masing-masing awak kapal motor nelayan yang tenggelam itu.
"KM Bersama IV tenggelam dengan tiga awak kapal di dalamnya, sedangkan KM Haidan membawa sepuluh awak kapal, semuanya masih dalam pencarian kami," ujarnya.
Dia mengatakan pencarian ABK kapal motor nelayan itu dibantu oleh para potensi SAR dan nelayan setempat.
"Fokus pencarian kami saat ini untuk menemukan masing-masing awak dua kapal tersebut. Untuk pencarian KM Bersama IV, kami memberangkatkan satu Tim Rescue Pos SAR Sintete, sedangkan untuk KM Haidan dilakukan pencarian oleh Tim Tescue Kantor SAR Pontianak," katanya.
Ia mengimbau nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi ai, agar memperhatikan kondisi cuaca saat akan laut, dan melengkapi sarana alat bantu keselamatan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (Antara)
Baca Juga: Rusunawa Nipah Kuning Pontianak Jadi Rumah Sakit Darurat COVID-19
Tag
Berita Terkait
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
5400 Telur Penyu Diselundupkan: Jejak Digital Ungkap Kongkalikong Sipil-TNI di Kalbar
-
Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar
-
Warga Kalbar Resah Transmigrasi Rampas Tanah? Menteri Beri Klarifikasi Soal Kuota 30%
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?