Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 03 Agustus 2021 | 20:07 WIB
Ilustrasi gepokan uang peninggalan ibu. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

SuaraKalbar.id - Curhatan seorang anak tentang peninggalan sang ibu viral di jagat maya. Ia membongkar barang peninggalan mendiang ibunya.

Si anak menyebut barang peninggalan itu sebagai harta karun.

"Nemu harta karun alm mama," tulisnya lewat di video TikTok.

Awalnya, warga Tiktok mommmygrey itu mengaku baru saja membongkar berkas-berkas milih almarhumah ibunya.

Baca Juga: Viral Tubuh Seorang Pria Tersangkut di Sepeda Motor, Kok Bisa?

Nampak ijazah, surat penting dan dokumen lain diumbar di lantar. Di saat itu pula, dia menemukan amplop cokelat dengan cap bank.

"Ga sangka ada selipan ini," tulisnya sambil memperlihatkan amplop kabinet ke kamera.

Anak bongkar amplop peninggalan ibu. (TikTok)

Amplop itu tampak tebal sampai Grey mengira kalau isinya gepokan uang. Apalagi, bagian atasnya terbuka dan terlihat ada gulungan warna pink.

Tak berselang lama, Grey pun membuka amplop itu dan membongkar isi yang ada di dalamnya ke lantai.

Seketika prediksinya soal gepokan uang tadi terpatahkan. Rumanya, bukan uang yang amplop bertanda bank, melainkan bundelan kertas mirip kwitansi yang sengaja dikumpulkan.

Baca Juga: Istri Pergoki Suami Berduaan di Kamar, Sosok Ini Malah Dibela Warganet

Grey pun bilang kalau mamanya memang suka rapi semasa hidup. Terbukti, kertas-kertas sampai ditumpuk dan disimpan sedemikian rupa.

Anak bongkar amplop peninggalan ibu. (TikTok)

Ia hanya tersenyum, melihat bundelan kertas dalam amplop.

"Alm mama memang rapi. Kertas-kertas pun ditumpuk, di amplop bank. Kirain uang ratusan ribu," ujarnya sembari menyematkan simbol senyum.

Warganet yang melihat postingan itupun dibuat terhibur. Beragam komentar lucu dituliskan.

"Nggak dapat peninggalan nih bang," sentil aime.

"Yang awalnya ngira duit ya kita seserver semua ngab," kata firman septi.

"Amplop cokelat meresahkan," tulis auris07.

"Kena prank, syok dikira duit segepok," celetuk aku.

Load More