SuaraKalbar.id - Tabung oksigen meledak di tempat pengisian milik PT Baja Sarana Sejahtera, di Jalan Antasari, Kota Pontianak pada Kamis (12/8/2021).
Ledakan tabung oksigen membuat seorang pekerja benama Yohanes mengalami luka parah pada bagian kepala setelah dihantam tutup tabung ukuran satu kubik. Sementara itu, badannya pun tertimpa tabung ukuran besar.
Dari pantauan di lokasi, bagian kepala tabung terlepas dan bagian bawah tabung jebol. Dugaan sementara, ledakan tersebut terjadi akibat selang pengisian tabung oksigen lepas.
Ledakan ini terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu sedang ada antrean warga yang hendak mengisi ulang oksigen untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Tadi memang ada warga yang sedang antre mengisi tabung oksigen. Itu untuk isoman," ujar Pimpinan PT Baja Sarana Sejahtera, Daniel.
Sehingga, kata dia, asal dari mana dan milik siapa tabung itu tidak dapat diketahui.
"Tadi antrean ramai, dari pagi untuk yang isoman. Seharusnya safety itu dicek, botolnya tak boleh berminyak. Ini ada minyaknya. Korban satu orang kehantam selang. Sekarang yang punya tabung oksigen ini hilang orangnya,” kata dia.
Daniel mengatakan edakan tersebut murni kecelakaan kerja.
“Kejadiannya sekitar pukul sepuluh. Korban satu orang. Kepala tabung oksigen itu mengenai bagian kepalanya dan tertimpa tabung besar kemudian tangan sebelah kanan korban patah,” katanya.
Baca Juga: Pontianak PPKM Level 3, Pelaku Usaha Diminta Manfaatkan Peluang
Saat ini, kata Daniel, pekerja yang sudah dua tahun ikut bekerja dengannya itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
“Kita tadi mulai pengisian sekitar jam delapan. Antreannya cukup ramai. Ini pengisiannya campur, ada yang gratis dan umum. Kalau yang gratis itu ada vouchernya,” kata Daniel.
Akibat kejadian ini, Daniel memutuskan untuk menyetop sementara operasional pengisian tabung oksigen sampai ada keputusan resmi dari pihak terkait.
“Kita susah juga, kadang ada masyarakat yang datang nangis-nangis bilang ke kita, keluarga atau orang tuanya sudah gawat, jadi kadang yang seperti ini kita dahulukan dan cepat, karena masalah kemanusiaan," katanya.
Bahkan, sambung Daniel, pernah ada yang datang mengantre, tiba-tiba mau mengambil kembali tabungnya karena orang tuanya yang membutuhkan oksigen sudah meninggal.
"Kita terharu juga, kita simalakama jugalah. Jadi sementara ini kita stop dululah, tunggu ada keputusan resmi dari pemerintah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?