SuaraKalbar.id - Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-76 jatuh pada 17 Agustus 2021 mendatang. Film Passan Terakher cocok jadi tontonan saat HUT RI.
Bukan sembarang tontonan, film ini merupakan karya sineas Kalimantan Barat. Passan Terakher (Pesan Terakhir) menggambarkan perjuangan rakyat Kalbar merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan kompeni.
Film ini tak hanya menampilkan ketegangan dan perlawanan, namun juga dibumbui komedi romantis, produksi Hardin Entertainment dan Komunitas Pecinta Pejuang Kota Singkawang.
Produser Film Passan Terakher, Achmad Hardin menuturkan para penonton tidak hanya dibuat tegang akan aksi perjuangan namun ada unsur jenaka yang dapat menghibur.
Ia menjelaskan, film itu mengambil latar belakang tahun 1945 sampai 1949. Di mana pada saat itu penuh dengan solidaritas, sejarah, nasionalisme dan patriotisme.
"Film ini penuh dengan pesan moral untuk mendidik serta meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap para pahlawan bangsa yang telah berjasa terhadap Negara Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/8/2021).
Menurutnya, generasi sekarang sudah mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai perjuangan serta nilai positif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Apalagi di masa saat sekarang ini, kita disibukkan dengan berbagai hal yang jauh dari kepedulian terhadap apa yang dinamakan mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa ini," katanya.
Sumber cerita serta jejak sejarah yang dijadikan patokan dalam pembuatan film ini bersumber dari buku karya Sarimin Minhad (tokoh pejuang dan Ketua BPIKB afdeling Singkawang) berjudul “Setetes Air di Padang Pasir”.
Baca Juga: Warga Kota Bukittinggi Dilarang Gelar Lomba Perayaan 17 Agustus 2021, Ini Alasannya
"Di dalam buku tersebut, membuktikan di daerah kita Kalbar khususnya wilayah afdeling Singkawang (di masa Hindia Belanda Kabupaten Afdeling Singkawang: mencakup wilayah Singkawang, Sambas, Bengkayang, Mempawah dan Ngabang) itu ada yang dinamakan perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan kedudukan Belanda," katanya.
Hal ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum bahkan dianggap tidak ada dan tidak pernah ada.
"Sedangkan yang terbaring abadi di pusara makam pahlawan yang ada di daerah, adalah saksi untuk generasi kita mengenang dan menghargai pengorbanan dan perjuangan mereka, walaupun mereka kini jadi saksi bisu," tambahnya.
Achmad Hardin menyebut ebanyak 400 orang ikut terlibat dalam film ini. Tidak hanya menghadirkan talent atau pemeran dari Kota Singkawang, adapula dari Kabupaten Sambas dan Bengkayang.
Ia pun berharap film ini dapat diterima oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat Kalbar.
Lebih lanjut, ia mengklaim jelang penayangan film Passan Terakher, sambutan positif datang dari kalangan artis Tanah Air seperti Andre Taulany dan Ifan Seventeen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi
-
Petugas Lapas Sintang Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Paket Makanan
-
Laporan Keberlanjutan BRI Diakui Internasional, Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Praktik ESG di Asia
-
Program Yok Kita Gas BRI Kumpulkan Ribuan Kilogram Sampah Plastik dan Kurangi Jejak Karbon