SuaraKalbar.id - Kasus dugaan arisan bodong membuat riuh warga Kalimantan Barat. Sejumlah orang mengaku jadi korban arisan bodong oleh seorang oknum pengajar berinisial EF.
Salah satu korban yakni Bustami, seorang pensiunan PNS. Ia mengaku ditipu oleh EF hingga uang puluhan juta Rp 46 juta miliknya raib.
Bustami mengaku modus penipuan yang dilakukan EF kepada dirinya dilancarkan sejak 2019. Awalnya ia, diajak mengikuti arisan mobil dan menyetor uang Rp 22,5 juta
Lalu EF menawarkan arisan umroh, arisan Idul Fitri hingga arisan rumah. Namun, semua tak ada kabar.
Padahal, sesuai urutan, pada bulan Mei 2021 ini ia telah mendapat hasil dari program arisan rumah berupa rumah, dan mobil.
Tetapi EF mendadak menghilang dan tak memenuhi tanggung jawabnya. Berbagai cara dilakukan oleh Bustami untuk menemukan EF, tetapi tak ada hasil.
"Ke rumahnya, di telfon, dicari tak ada," ujarnya Minggu (23/8/2021),seperti dikutip dari insidepontianak.com (jaringan Suara.com).
Ia pun meminta EF bertanggung jawab dan mengembalikan seluruh modal yang diberikan dan mengancam menyeretnya ke jalur hukum karena kasus penipuan,
Sementara korban lainnya yakni Soni Rozana. Guru di Pontianak tersebut menyetorkan uang sebesar 1,5 juta untuk 10 bulan iuran arisan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penipuan, Polda Metro Harap David NOAH Penuhi Undangan Klarifikasi
Ia mengaku, EF yang tak lain adalah rekannya sendiri menjanjikan kalau uang tersebut akan bertambah menjadi 4,5 juta dan cair sebelum Lebaran 2021.
Namun, nahas, setelah uang disetor. Kabar pencairan tak kunjung tiba. EF tak ada kabar, dan tak bisa dihubungi.
Selain arisan lebaran, dia juga ikut arisan lainya yang dikelola EF yakni, arisan mobil, dengan uang setoran senilai Rp 7,5 juta, arisan menanjak hingga arisan sekolah.
"Total setoran saya sudah belasan juga rupiah,” ujarnya.
Lagi-lagi hal itu tak ada hasilnya. Soni pun geram, dia mendesak EF untuk mengembalikan dana modal yang diberikan.
Lantaran tak ada kabar berita, para korban arisan bodong menunjuk Kuasa Hukum, Eko Maulana Silalahi untuk memproses kasus ini. Eko mengatakan, hingga saat ini sudah ada 15 dari ratusan orang korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat