SuaraKalbar.id - Cara mengawinkan cupang atau ikan cupang. Jika berhasil mengawinkan cupang, bisa mendapatkan keuntungan berlibat dengan menjual anak-anak cupang maupun induknya.
Selain mengetahui cara memelihara ikan cupang yang benar, kamu juga perlu tahu cara mengawinkan ikan cupang supaya mendapat hasil yang diinginkan.
Budidaya ikan cupang atau Betta yang diawali dengan teknik pengawinan yang tepat, akan mendapat ikan cupang yang bagus dan sehat. Berikut ini cara mengawinkan ikan cupang seperti telah dirangkum dari Modest Fish dan Tankarium, Jumat (27/8/2021).
Cara Mengawinkan Ikan Cupang
Langkah 1: Siapkan Tangki Ikan Cupang Permanen
- Sebelum memelihara dan mengawinkan ikan cupang, siapkan tangki atau akuarium permanen untuk ikan cupang jantan dan betina.
Langkah 2: Set-up Tangki Pembibitan Ikan Cupang
- Untuk akuarium pembiakkan yang baik, siapkan peralatan berikut ini: Tangki ukuran 10 galon air dengan penutup, pemanas submersible 25 watt, filter spons berbumbu, pompa udara, lumut Natal: daun Almond India (atau cangkir styrofoam sebagai alternatif). pencahayaan LED, open top glass hurricane globe atau tangki pembagi.
Langkah 3: Tarian Kawin Ikan Cupang
- Saat ikan cupang jantan dan betina berinteraksi dalam satu tangki, makan cupang akan saling mengejar, menggigit, dan berenang bersama. Mereka lakukan selama beberapa jam saat betina sudah siap menyimpan telur di sarang gelembungnya.
- Berilah tempat sembunyi untuk betina beristirahat selama proses berlangsung. DIperlukan waktu 2 sampai 12 jam untuk pasangan cupang menyelesaikan tarian kawin dan pemijahan. Cupang jantan akan membalikkan betina saat ia melingkarkan dirinya di sekelilingnya untuk bisa membuahi telur saat dilepaskan di dalam air.
- “Pelukan” ini akan berlangsung beberapa menit dengan gerakan mengapung hingga tenggelam bersama. Betina kemudian melepas telur setiap diremas pelukan jantan. Betina akan terlihat sesekali lesu saat melepas telurnya. Setiap kawin, cupang akan menghasilkan 20 sampai 50 telur.
- Setelah cupang jantan berhenti kawin dan mengumpulkan telur dan mengembalikan ke sarang gelembung, waktunya pasangan kawin ini dipisahkan akuariumnya.
Langkah 4: Memisahkan Benih Ikan Cupang di Akuarium Terpisah
- Kesalahan terbesar yang dilakukan sebagian orang saat mengawinkan cupang adalah mencoba mengawinkannya di akuarium khusus jantan. Kamu perlu tangki khusus pembiakan karena bibit cupang sangat rapuh dan memerlukan air yang bersih.
- Perlu waktu sekitar 3 hari bagi telur yang telah dibuahi untuk berkembang jadi embrio dan menetas. Perkembangan telur mencapai puncaknya saat menetas, sekitar 3 hingga 4 hari diletakkan. Setelah menetas, benih akan berenang bebas dan segera keluarkan cupang jantan untuk keamanan telur cupang.
- Faktanya, di alam liar, ikan cupang jantan hanya merawat benihnya sampai mereka berenang bebas. Pada titik ini, ikan cupang dan benihnya semua akan berpisah.
- Butuh waktu 3 sampai 4 bulan hingga cupang remaja hingga siap berkembang di rumah baru mereka.
Tips Memilih Pasangan Ikan Cupang
Baca Juga: 4 Cara Mengawinkan Ikan Cupang dan Tanda Ikan Siap Kawin
Sebelum mengenal tanda ikan cupang siap kawin dan cara mengawinkan, alangkah baiknya pilih pasangan ikan cupang terbaik yang akan dikawinkan. Keberhasilan akan didasarkan pada pasangan kawin yang dipilih.
Meski banyak pilihan, belilah ikan cupang dari peternakan yang bereputasi baik. Kamu akan memperoleh informasi lengkap tentang genetika dan usia cupang yang akurat.
Tanda Ikan Cupang Siap Kawin
Ikan cupang berkembang biak paling baik ketika usianya masih muda, yaitu idealnya di usia 4-12 bulan, dan maksimal usia 14 bulan). Pastikan ikan cupang yang akan dikawinkan memiliki genetika yang baik agar hasilnya tidak sakit-sakitan dan sehat.
Ikan cupang jantan dewasa menunjukkan tanda-tanda siap kawin, yaitu akan berubah warna lebih gelap dan menunjukkan siripnya untuk mencoba mengejar atau menyerang ikan lainnya.
Di sisi lain, sebelum dikawinkan, ikan cupang betina bahkan akan memata-matai pejantan yang bertarung dan memilih pemenangnya untuk dikawinkan. Bagi cupang betina, ini merupakan metode mereka “menyeleksi” kemampuan sang pejantan dan berisiko rendah.
Tag
Berita Terkait
-
Pak Tarno Asli Mana? Pesulap Viral Kini Jualan Ikan Cupang di Kursi Roda
-
Pak Tarno Jualan Ikan Cupang Sambil Duduk di Kursi Roda, Warganet Tersentuh
-
Ikan Cupangmu Rawan Mati? Ini Tips Memelihara Cupang agar Berumur Panjang!
-
3 Alasan Memelihara Ikan Cupang, Bisa Membawa Keberuntungan!
-
Bantu Hilangkan Stress, Ini 4 Ikan Hias yang Mudah Dipelihara bagi Pemula
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
Terkini
-
Pontianak Jadi Pusat Pemalsuan Dokumen dalam Sindikat Perdagangan Bayi Internasional
-
Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
-
5 Bayi Asal Pontianak Nyaris Dijual ke Singapura, Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Internasional
-
BRILiaN Way: Strategi BRI Menjadi Bank Paling Cuan di Asia Tenggara
-
Hendak Curi Kabel, Tiga Pemuda di Kubu Raya Terciduk Bawa Narkoba