Pelatih Herman Wimpi
Daud ingat betul, pertama kali menginjakan kaki di pusat kota Ketapang. Ia dibawa sang kakak bertemu pelatih Herman Wimpi. Mereka diizinkan tinggal dan menetap di rumah, sekaligus merangkap sasana tinju. Tanjungpura Boxing Camp.
Ternyata bukan ia dan kakaknya saja, Herman juga menampung para anak-anak muda yang tertarik berlatih tinju. Mereka dari seluruh wilayah Kalbar.
Herman Wimpi tampil sebagai sosok protagonis bagi para petinju pemula, seperti Daud. Anak kampung beradu nasib. Entah sukses atau tidak. Semua dimulai dari tangan dingin Herman Wimpi.
Baca Juga: Kembali Naik Ring, Daud Yordan Hadapi Petinju Thailand pada Oktober 2021
Herman adalah atlet tinju dengan segudang prestasi. Ia menjadi petinju legendaris di Ketapang.
Tak terhitung latihan dan motivasi yang diberi Herman Wimpi. Jauh dari orang tua, membuat Duad kecil menganggap Herman layaknya ayah. Bagaimana tidak, Daud saat itu masih kelas satu sekolah dasar. Hanya bertumpu kepada sang kakak. Herman Wimpi mengisi penuh harapan Daud kecil.
“Saya dan teman-teman di sana datang dari kampung. Sosial beliau sangat luar biasa, karena mau menampung kami,” ungkap Daud.
Awal Karir
Waktu berjalan. Menempuh latihan panjang tak sia-sia. Jalan akhirnya terbuka. Di tahun 1995, Daud remaja melakukan debut. Tak tanggung-tanggung, pertandingan pertama di tingkat nasional.
Baca Juga: Daud Yordan Pastikan Statusnya Masih Pemegang Gelar Juara Dunia
Pertandingan perdana ini, Daud meraih juara 2. Ia kalah dari atlet tuan rumah, Kalimantan Tengah. Tahun 1996, Daud Yordan makin masif ikuti berbagai pertandingan tinju. Kemenangan demi kemenangan ia raih.
Namanya makin jadi perbincangan pecinta tinju, usai merebut juara di berbagai pertandingan. Tak heran, tahun 2000, Daud Yordan dipanggil masuk Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas).
Di sana, Daud masuk kategori atlet olahraga tinju Pelatnas jangka panjang. Sayang, menetap dan berlatih tak membuat Daud tampil apik. Perjalanan karir tak mulus. Belum lagi, ia masih remaja dan berstatus pelajar.
“Karena konsen terbagi, di situ saya sering kalah,” ujar Daud.
Kekalahan yang bertubi, Daud dipulangkan dari Pelatnas.
“Tidak mungkin bertahan karena prestasi saya kurang maksimal,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ringkus 10 Orang Penambang Emas Liar di Ketapang
-
Kembali Naik Ring, Daud Yordan Hadapi Petinju Thailand pada Oktober 2021
-
Lihat Buaya 4 Meter di Tambak Udang Miliknya, Warga Ketapang Lampung Selatan Ini Kabur
-
Satgas Covid-19 Perketat Pemeriksaan Penumpang di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
-
27 Dokter Spesialis di RSUD Ketapang Mogok Kerja, Gegara Tukin Tak Cair 6 Bulan
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Jangan Sampai Telat! Ini Cara Bayar Pajak Online Pontianak via BCA
-
7 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta: Irit, Bandel, dan Mudah Perawatan!
-
Dari Area Head hingga Remodelling Mantri, BRI Siap Tancap Gas dengan BRIvolution Phase 1
-
Bangkitkan Teh Nusantara, Begini Kisah Sukses Sila Artisan Tea Menghadapi Gempuran Produk Impor
-
Kabar Baik untuk Para Guru dan Dosen di Kalbar, Untan Kini Buka Program S3 Pendidikan!