Riki Chandra
Rabu, 17 November 2021 | 17:43 WIB
Dua truk terperosok di tengah kondisi jalan yang banjir di Kabupaten Sukadana, Kalbar. [Dok. Insidepontianak.com]

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji, didesak untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan sawit dan tambang atas bencana banjir yang melanda lima kabupaten di Kalbar.

Hal itu dinyatakan pengamat Lingkungan dan Sosial Kalbar, Agus Sutomo. Menurutnya, bencana ekologis ini disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam (SDA) oleh perusahaan perkebunan dan pertambangan.

Sementara itu, pengelolaan lingkungan dilakukan secara serampangan. Akibatnya terjadilah kerusakan lingkungan. Korbannya masyarakat terdampak bencana. Seperti banjir yang terjadi hari ini.

“Perusahaan yang menyebabkan bencana ekologis harus dituntut. Tidak bisa dilepaskan begitu saja,” kata Agus Sutomo, dikutip dari Insidepontianak.com - jaringan Suara.com, Rabu (17/11/2021).

Menurutnya, Gubernur Sutarmidji tak cukup sekedar marah-marah begitu saja. Namun, mesti ada tindakan tegas. Termasuk perusahaan tambang. Juga harus diminta pertanggungjawabannya. Aktivitas tambang merusak daerah aliran sungai atau DAS.

“Bahkan kepala deerah bisa mendesak Kementerian ESDM menekan perusahan tambang memeberikan bantuan,” terangnya.

“Tanggung jawab mereka harus dituntut. Karena, selama ini mereka sudah mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.”

Untuk itu, Agus berpendapat sudah seharusnya perusahaan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir. Jangan lagi banyak alasan jika diminta pemerintah.

“Ini juga menjadi pelajaran kita agar ke depan pembangunan harus melihat kajian lingkungan,” pungkasnya.

Baca Juga: GAPKI Kalbar Bantah Industri Kelapa Sawit Sebabkan Banjir Kalbar

Load More