Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 19 November 2021 | 14:22 WIB
Dua warga berbincang di atas perahu saat melintasi kawasan Pasar Sungai Durian yang tenggelam akibat banjir di Kota Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (18/11/2021). [ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang]

"Pusdalops BNPB masih menunggu data terkini jumlah warga yang masih mengungsi maupun titik-titik wilayah yang genangan banjirnya mulai surut," jelas Abdul Muhari.

Sedangkan Dampak banjir di wilayah Sekadau tercatat populasi terdampak berjumlah 5.518 kepala keluarga atau 19.601 jiwa dan warga meninggal dunia satu orang.

Terkait kerugian material BPBD masih terus melakukan pemutakhiran data infrastruktur terdampak, untuk data sementara tercatat jumlah rumah terdampak mencapai 5.518 unit.

Abdul Muhari mengatakan Pemerintah Kabupaten Sekadau masih menetapkan status tanggap darurat di wilayahnya hingga 30 November 2021.

Baca Juga: Banjir Sintang Disebut Karena Kerusakan DAS Puluhan Tahun, PD: Pernyataan Jokowi Keliru

"Kondisi itu dapat diperpanjang apabila kondisi semakin memburuk. Selama masa tanggap darurat ini, pemerintah daerah melayani warga terdampak, khususnya mereka yang masih mengungsi," ucap Abdul Muhari.

Kecamatan terdampak dengan sejumlah desa ini, antara lain Kecamatan Sekadau Hilir, Belitang, Belitang Hilir dan Sekadau Hulu.

"BNPB terus memberikan dukungan, seperti bantuan sumber daya berupa personel, logistik mau pun dana siap pakai. Hingga kini, personel BNPB masih berada di wilayah terdampak bersama dengan BPBD di tiga kabupaten wilayah Kalbar," kata Abdul Muhari. (Antara)

Load More