Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 06 Desember 2021 | 18:13 WIB
Pedagang cabai merah di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur [Suarabogor.id/Fauzi Noviandi]

SuaraKalbar.id - Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2022, Pemerintah Kalimantan Barat (Kalbar) diminta untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok atau sembako. Salah satunya dengan memenuhi suplay kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang menjadi pemicu kenaikan harga.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah. Menurutnya, lonjakan harga jelang Natal dan Tahun Baru disebabkan karena meningkatnya kebutuhan rumah tangga. Terutama untuk minyak goreng dan mentega.

Begitu juga dengan kenaikan cabai yang kerap dipicu oleh cuaca buruk. “Kenaikan harga terjadi karena permintaan meningkat,” kata Suriansyah, dikutip dari Insidepontianak.com - jaringan Suara.com, Senin (6/12/2021).

Politisi Partai Gerindra ini mendorong agar kenaikan harga ini dapat diatasi. Pemerintah Daerah diminta menjaga suplay kebutuhan pokok dari masing-masing komuditi.

Baca Juga: Harga Sembako Melonjak di Balikpapan, Dugaan Distribusi Kurang Lancar Hingga Penimbunan

“Untuk minyak goreng, pemerintah harus meningkatkan alokasi CPO dalam jumlah yang lebih besar dibanding biasa,” terangnya.

Dengan cara itu, Suriansyah yakin kenaikan harga dapat dikendalikan karena barang ada.

Ia pun mengimbau masyarakat menghindari panik buying atau membeli melebihi kebiasaan kebutuhan.

“Masyarakat harus yakin, pemerintah mampu mensuplay kebutuhan dalam jumlah yang cukup, sehingga tidak perlu berebut membeli sehingga menghindari tekanan harga,” pungkasnya.

Baca Juga: Daftar Harga Sembako di Jakarta 1 Desember 2021, Minyak Turun, Cabai Rawit Merah Meroket

Load More