SuaraKalbar.id - Satgas Pangan Polri mengawasi stok bahan pangan, harga dan kelancaran distribusi bahan pokok sepanjang 2021. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman hingga akhir tahun.
Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, sepanjang 2021, Satgas Pangan Polri yang terdiri atas enam Subsatgas dan Satgas Pangan Daerah yang dipimpin Dirtipideksus Polda di masing-masing provinsi (34 polda) telah melaksanakan 104.948 kegiatan preventif dan preemtif guna memastikan ketersediaan, distribusi, harga, penegakan hukum, dan deteksi dini.
"Tahun 2021 ketersedian bahan pokok (bapok) aman," kata Whisnu, Selasa (28/12/2021).
Whisnu menjelaskan, Satgas Pangan Polri juga memastikan distribusi bahan pokok lancar dan tidak terkendala walaupun adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada saat meningkatnya penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Kendalikan Harga Bahan Pokok
Berdasarkan hasil pengawasan Satgas Pangan Polri didapati secara umum harga pangan pokok pada periode 2021 relatif stabil, kenaikan harga terjadi pada tiga komoditi saja, yaitu minyak goreng, cabai rawit dan telur ayam.
Dari hasil pemantauan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh naiknya bahan baku produksi (CPO) untuk minyak goreng, sedangkan kenaikan harga telur, lebih disebabkan pada mekanisme pasar, yakni naiknya permintaan.
Menurut Whisnu, kenaikan tersebut belum dilakukan intervensi oleh pemerintah, karena beberapa bulan lalu harga telur sempat jatuh jauh di bawah harga pokok produksi (HPP). Diharapkan kenaikan harga telur saat ini ikut memperbaiki atau menutupi kerugian peternak ayam petelur yang dialami beberapa bulan sebelumnya.
Sementara itu, kenaikan harga cabe rawit, menurut Whisnu, lebih disebabkan oleh gagal panen karena tingginya curah hujan dan erupsi Gunung Semeru serta berakhirnya masa panen di beberapa sentra produksi, sehingga menurunnya produksi di daerah-daerah sentra produksi.
"Sehingga berdampak pada turunnya pasokan dan menyebabkan naiknya harga cabai di sejumlah wilayah," kata Whisnu.
Baca Juga: Harga Sembako di Pasar Tradisional Batam Tetap Mahal Saat Nataru
Whisnu menambahkan, stabilnya harga pokok pada periode 2021 yang signifikan berpengaruh pada rendahnya inflasi nasional yakni sebesar 1,79 persen (year on year/YoY).
Berita Terkait
-
Skandal Produk MinyaKita Terbongkar, Satgas Pangan Polri Temukan Kecurangan Takaran
-
Heboh Skandal MinyakKita Tak Sesuai Takaran, Satgas Pangan Turun Tangan
-
Lakukan Sidak, Menko Pangan Hingga Mendag Temukan Harga Cabai Masih Pedas
-
Kawasan Wakaf Pertanian Produktif Dompet Dhuafa
-
Kenalan Yuk Sama Food Preparation, Trik Jitu Bikin Awet Isi Kulkasmu!
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
Terkini
-
Cek Fakta: Video Banjir di Kawasan Istana Garuda IKN
-
Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3
-
Jadwal Imsak dan Salat di Pontianak, Kamis 13 Maret 2025
-
Pemerintah Kubu Raya Pastikan Pemberian THR, Termasuk untuk Ojek Online dan Kurir
-
Pengepul Bensin Diduga Lalai, 2 Kios dan Gerobak di Pontianak Ludes Terbakar!