Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 13 Maret 2025 | 16:23 WIB
Suasana Istana Negara dan Istana Garuda difoto dari Sumbu Kebangsaan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (ANTARA)

SuaraKalbar.id - Beredar sebuah video di media sosial WhatsApp dan TikTok yang diklaim menunjukkan banjir di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam video tersebut, terlihat air menggenang di depan Istana Kepresidenan IKN (Istana Garuda). Narasi yang menyertai video ini mengesankan bahwa kawasan pemerintahan baru tersebut telah terdampak banjir.

Penelusuran Fakta
Berdasarkan verifikasi yang dilakukan, video tersebut merupakan rekayasa dan bukan kejadian yang sebenarnya.

Hoaks: Unggahan yang menarasikan video banjir di depan Istana Garuda IKN (ANTARA)

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN, Troy Harrold Pantouw, menegaskan bahwa video tersebut dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Teman-teman, terima kasih ya untuk meyakini dan meyakinkan tetangga, grup keluarga, WhatsApp ke mama, dan lainnya bahwa tayangan itu adalah rekayasa dan hoaks," ujar Troy dalam keterangannya kepada media.

Baca Juga: Ibu Anggota Paskibraka Asal Singkawang Bangga sekaligus Sedih atas Pengalaman Putrinya: Dari TK Sudah Berkerudung

Ia juga menegaskan bahwa kondisi di KIPP IKN saat ini aman dan tidak ada kejadian banjir sebagaimana yang digambarkan dalam video tersebut.

Selain itu, pihak Otorita IKN menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan IKN telah memperhitungkan aspek tata kelola air dan mitigasi bencana, termasuk sistem drainase yang dirancang untuk menghindari risiko banjir.

Hal ini dilakukan dengan membangun berbagai infrastruktur pengendalian air, termasuk kolam retensi dan bendungan.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto, menegaskan bahwa desain hidrologi yang diterapkan di IKN telah diperhitungkan secara matang untuk mencegah banjir di masa mendatang.

"Memang tidak ada jaminan tidak akan ada banjir, tapi dengan perhitungan hidrologi dan desain yang andal, maka tidak akan terjadi banjir di IKN dalam 100 tahun mendatang," ujar Harya dalam temu media nasional di Banjarmasin, dikutip dari Antara.

Baca Juga: MUI Kalbar Buka Suara soal 18 Petugas Paskibraka Lepas Jilbab di IKN

Sebagai langkah konkret, pemerintah membangun tiga kolam retensi utama, yaitu SG-3, TR-01, dan TR-7, yang dirancang untuk mereduksi risiko banjir dan menunjang penerapan konsep Zero Delta Q—yakni sistem pengelolaan air yang memastikan tidak ada peningkatan debit air akibat pembangunan infrastruktur.

Load More