Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 04 Februari 2022 | 19:32 WIB
Ilustrasi sekolah dibuka di tengah pandemi. (Pixabay)

SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono mengungkap, angka putus sekolah di Kabupaten itu mencapai 3 persen.

Data itu meliputi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Sebanyak 116 orang atau 3,07 persen anak jenjang pendidikan Paud putus sekolah pertahunnya, dari 3.781 siswa
se-Kabupaten Berngkayang," ucapnya, melansir insidepontianak.com,-jaringan suara.com, Jumat (4/2/2022).

Sedangkan, terdapat 300 orang atau 0,89 persen angka putus sekolah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) pertahunnya dari 33.683 jumlah siswa SD Se-Kabupaten Bengkayang.

Baca Juga: Sepanjang 2021, 3 persen Siswa di Bengkayang Putus Sekolah, Heru Pujiono Ungkap Ini Sebabnya

"Sementara itu untuk jenjang SMP, angka persentasenya sebesar 2,69 persen atau 380 siswa putus sekolah dari 14.130 jumlah siswa se-Kabupaten Bengkayang." ungkapnya.

Adapun menurutnya yang menjadi penyebab siswa putus sekolah adalah faktor ekonomi keluarga menurun hingga lamanya sistem belajar dari rumah selama masa pandemi covid-19.

Selain itu, kurangnya sosialisasi dari orangtua dan guru juga jadi penyebab.

Maka, dengan adanya vaksinasi anak saat ini, daoat menunjang pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Semoga dengan vaksinasi yang telah disuntikan kepada kalangan pelajar dapat memenuhi Herd Immunity di lingkungan sekolah, sehingga pembelajaran tatap muka dapat diselenggarakan sepenuhnya," harapnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Diimbau Tak Perlu Tahu Varian yang Menjangkitinya, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Heru juga berharap, semua stakeholder dapat berperan dalam mengedukasikan kepada semua pihak akan pentingnya pendidikan.

Load More