Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 02 Maret 2022 | 13:02 WIB
Moment Kulminasi di Pontianak

SuaraKalbar.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan event Pesona Kulminasi sebagai salah satu dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu, mengatakan, masuknya event Pesona Kulminasi dalam 110 event se-Indonesia merupakan suatu kebanggaan bagi Kota Pontianak.

Edi juga berharap, event Pesona Kulminasi ini dapat menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi dalam mengelola Tugu Khatulistiwa.

"Semoga dengan masuknya event 'Pesona Kulminasi' dalam 110 KEN ini menjadi penyemangat bagi kita untuk lebih baik lagi, baik dalam pengemasan event itu sendiri maupun fasilitas di Tugu Khatulistiwa sebagai lokasi penyelenggaraannya," ucapnya.

Baca Juga: Dua Maling Radiator Fuso di Desa Sungai Purun Berhasil Diamankan Hanya dalam Kurun Waktu 6 Jam

Selanjutnya Edi berharap Tugu Khatulistiwa dengan fenomena alamnya ini tetap menjadi hal yang luar biasa untuk Kota Pontianak sekaligus Indonesia.

Edi meyakini, dengan pengelolaan yang baik, Tugu Khatulistiwa dapat menjadi daya pikat bagi wisatawan yang berkunjung.

"Dengan demikian Tugu Khatulistiwa menjadi bagian dari destinasi unggulan di Provinsi Kalimantan Barat," tuturnya.

Menurutnya, keunikan Tugu Khatulistiwa ini karena hanya Pontianak yang dilewati garis Khatulistiwa tepat di wilayah kota. Di daerah maupun belahan dunia lain, Garis Khatulistiwa tidak ada yang melewati persis di wilayah perkotaan.

"Konon katanya apabila kita berada tepat di garis khatulistiwa saat fenomena kulminasi matahari maka akan awet muda," kata Edi.

Baca Juga: Beberapa Hari Tak Terlihat, Seorang Lansia di Gajah Mada Ditemukan Meninggal di dalam Rumah

Untuk diketahui, kulminasi matahari merupakan fenomena alam menakjubkan di sekitar kawasan Tugu Khatulistiwa, di mana terjadinya titik kulminasi matahari tatkala matahari tepat berada di garis Khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda yang ada di sana tidak tampak karena berada persis di bawahnya.

Peristiwa yang terjadi setahun dua kali antara tanggal 21 - 23 Maret dan 21 - 23 itu dikemas dalam sebuah agenda tahunan di Kota Pontianak. ANTARA

Load More