Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 06 Maret 2022 | 20:30 WIB
Sejumlah meteran air yang diamankan di Polsek Pontianak Kota, beberapa waktu lalu. Maraknya pencurian membuat pelanggan PDAM Tirta Khatulistiwa merugi ratusan juta. (Suarakalbar.co.id/Septa)

SuaraKalbar.id - Direktur Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Wawan Hari Purnomo, menyatakan, akibat kasus pencurian meteran air beberapa waktu lalu, total kerugian pelanggan diperkirakan mencapai Rp 166, 76 juta.

Lantaran, tercatat ada 379 meteran air pelanggan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa dikabarkan hilang digondol maling.

“Jika dihitung total, maka kerugian pelanggan akibat pencurian meteran air mencapai Rp 166.760.000. Sebab biaya pergantian meteran air baru menjadi tanggungan pelanggan yang harganya Rp 440 ribu per meteran air,” ungkap Wawan, melansir suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Minggu (6/3/2022).

Selain itu, Wawan menjelaskan, akibat pencurian meteran ini, air terbuang secara percuma. Hal itu tentu saja mrmbuat Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa ikut merugi.

Baca Juga: Gagal Maling Sepeda Motor, Pria di Deli Serdang Babak Belur Dihajar Massa

Terlebih, pada 2022 terjadi peningkatan pencurian meteran air milik pelanggan.

“Kejadian kehilangan meteran air sebenarnya sudah sejak lama terjadi. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2021, maka terjadi peningkatan kasus pencurian di tahun 2022,” paparnya.

Umumnya, kehilangan terjadi pada rumah warga yang terletak di pinggir jalan raya dan rumah kosong, dan pencuri beraksi pada malam hari.

Wawan mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan ikut membantu mengamankan meteran air tersebut.

“Salah satu cara untuk mengamankan meteran masing-masing adalah dengan membuat pengaman dari besi. Sekali lagi, jika meteran air hilang, itu menjadi tanggung jawab pelanggan,” pungkasnya.

Baca Juga: Waspada Serangan Siber, Ini Cara Hindari Pencurian Data dan Penipuan di Ruang Digital

Load More