SuaraKalbar.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memengaruhi otoritas Kiev agar menghentikan "tindakan kriminal" oleh "batalion-batalion nasionalis" Ukraina, kata Kremlin-kantor presiden Rusia.
Hal itu disampaikan Putin, saat melakukan pembicaraan via sambungan telepon dengan Emmanuel Macron dan Olaf Scholz pada Sabtu (12/3/2022).
Sedangkan Macron dan Scholz, menurut pernyataan dari pemerintah Jerman, mendesak agar gencatan senjata dilakukan dan solusi diplomatik terkait konflik di Ukraina diupayakan secepatnya.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pembicaraan ketiga pemimpin, yang berlangsung selama 75 menit, merupakan bagian dari upaya internasional yang masih berlangsung untuk mengakhiri konflik.
Menurut keterangan Jerman, Putin memberikan "penjelasan detail mengenai serangkaian pembicaraan yang diadakan via konferensi video oleh perwakilan Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir,".
Selain itu, ketiga pemimpin tersebut mengulas isu-isu yang berkaitan dengan kesepakatan yang sedang dikerjakan terkait implementasi tuntutan Rusia sebelumnya.
Kepada Macron dan Scholz, Putin menerangkan soal "situasi riil di lapangan" sebagai tanggapan atas isu-isu yang diangkat oleh mereka "terkait situasi kemanusiaan di wilayah operasi militer untuk melindungi Donbass.
M3murut Kremlin, Putin mengutip "banyak fakta pelanggaran berat hukum humaniter internasional oleh tentara dan polisi Ukraina, (yaitu) melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap para pembangkang, melakukan penyanderaan, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, pengerahan persenjataan berat di wilayah permukiman, di dekat rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak (TK), dan sebagainya.
Menurut Kremlin, ketiga pemimpin tersebut sepakat untuk melanjutkan kontak soal isu Ukraina. ANTARA
Baca Juga: Kutuk Perang di Ukraina, Paus Fransiskus: Atas Nama Tuhan, Hentikan Pembantaian Ini!
Berita Terkait
-
Kutuk Perang di Ukraina, Paus Fransiskus: Atas Nama Tuhan, Hentikan Pembantaian Ini!
-
Inggris akan Beri Warganya 350 Paun per Bulan, Jika Tampung Pengungsi Ukraina
-
Sembilan Tewas, 57 Luka-luka dalam Serangan Rusia di Pangkalan Militer Ukraina
-
Paus Fransiskus Tegas Kecam Kekerasan Perang di Ukraina: Hentikan Pembantaian Ini!
-
Rusia Serang Pangkalan Militer Ukraina, 9 Tewas dan 57 Orang Luka-luka
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BRImo Naik Daun! 43,9 Juta Pengguna Nikmati Layanan Digital BRI
-
Kopi Toejoean Manfaatkan Biji Kopi Nusantara Lokal Maupun Distributor
-
Naik Kelas, UMKM Fashion Bandung Makin Dikenal Lewat Rumah BUMN BRI
-
Pemberdayaan BRI Buktikan UMKM Jahit Rumahan Mampu Tembus Pasar Internasional
-
Kompak! Puluhan Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI