Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 14 Maret 2022 | 20:50 WIB
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi atas digelarnya operasi pasar oleh PTPN XIII yang bekerjasama dengan PKK Provinsi Kalbar, Senin (14/3/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Edi berharap operasi pasar minyak goreng ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita berharap operasi pasar ini meredakan kepanikan warga yang memang saat ini kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng,” ucapnya.

Selain itu, Edi juga mengimbau warga yang mengikuti operasi pasar untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti kegiatan tersebut dengan tertib.

Baca Juga: Hasil Sidak DPRD Balikpapan, Distributor Sebut Produsen Kurangi Kuota Minyak Goreng, Alasannya?

“Operasi pasar atau pasar murah seperti ini harus digencarkan berkolaborasi dengan produsen minyak goreng,” ungkapnya melansir insidepontianak-jaringan suara.com-.

Menurutnya, kebutuhan minyak goreng di Kota Pontianak sekitar 19 ton per bulan. Dirinya berharap perusahaan produsen minyak goreng yang ada di Kalbar gencar menggelar operasi pasar minyak goreng.

“Saya minta jangan sampai ada pedagang-pedagang maupun distributor yang melakukan penimbunan minyak goreng di tengah kondisi seperti ini,” imbaunya.

Manfaat digelarnya operasi pasar tersebut turut dirasakan oleh Ningsih (61) warga Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat.

Ningsih mengantri untuk membeli minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp25 ribu pada operasi pasar tersebut.

Baca Juga: Seorang Pria Berusia 24 Tahun Berinisial FB Tega Pukuli Wajah dan Perkosa Anak 14 Tahun di Sebuah Hotel Pontianak

Berbekal selembar kupon sebagai bukti pembelian untuk ditukarkan dengan 2 liter minyak goreng, Ningsih rela mengantri dari pukul 09.00 WIB di Kantor Lurah Sungai Beliung Jalan Atot Ahmad.

“Alhamdulillah operasi pasar ini sedikit membantu untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di rumah tangga,” ungkapnya.

Ningsih sendiri mengaku sudah mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng sudah dirasakannya sejak tiga bulan belakangan. Sebelumnya memang masih bisa dibeli di minimarket atau toko-toko sembako, itu pun didapatnya dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp38 ribu per liter.

“Tapi karena kebutuhan mau tidak mau saya belilah,” ucapnya.

Ningsih pun bersyukur dan berharap operasi pasar atau pasar murah serupa digelar sesering mungkin agar tidak lagi terjadi kepanikan masyarakat akan kebutuhan minyak goreng.

“Kalau bisa operasi pasar atau pasar murah sering digelar karena masyarakat sangat membutuhkan minyak goreng terlebih menjelang bulan puasa,” ucapnya.

Load More