SuaraKalbar.id - Seorang Warga Kota Pontianak, Suci mengaku sedikit kecewa atas keputusan pemerintah Kota (Pemkot) Pontiak yang kembali meniadakan festival meriam karbit pada moment Idul Fitri tahun ini.
Padahal menurutnya, festival meriam karbit merupakan tradisi masyarakat khusunya di Pontianak yang rutin dilakukan setiap tahun pada malam Idul Fitri.
"Ape ye, kalau ndak ade meriam tuh rase nye macam ndak lebaran, ndak meriah bah, apelagi kan meriam ni udah ciri khas di Kalbar kalau mau lebaran," ucapnya, Jumat (25/3/2022).
Ia pun berharap, tahun berikutnya festival meriam karbit dapat di gelar kembali, agar suasana malam Idul Fitri kembali meriah.
Diketahui, tahun 2021 festival jni juga sempat ditiadakan, dikarenakan kondisi pandemi covid-19 yang dinilai belum berakhir.
Baca Juga: Tak Bisa Dihubungi, Seorang Pria di Desa Purun Kecil Rupanya Sudah Tewas Gantung Diri
Sebagai informasi, meriam karbit merupakan permainan rakyat, yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadhan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak.
Permainan meriam karbit di Kota Pontianak, sudah menjadi warisan budaya tak benda dan pastinya harus dilestarikan, permainan meriam karbit selalu ada untuk menyemarakkan bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri, karena identik sebagai penanda atas datangnya satu syawal di Kota Pontianak.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Zulkifili menyebut sejak pandemi covid-19 melanda, festival meriam karbit yang dilaksanakan tepat pada malam Idul Fitri terpaksa tidak digelar, sebab permainan meriam karbit bakal mengundang keramaian serta akan sulit untuk menjaga jarak, keputusan ini dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Kami telah menyampaikan keputusan ini kepada forum meriam karbit dan keputusan ini dapat dipahami," katanya.
Dirinya menyampaikan, sejauh ini ada lebih dari 50 kelompok meriam karbit di Kota Pontianak, sedangkan untuk jumlah meriamnya tergantung dari setiap kelompok, maka jika ditotalkan seluruh meriam karbit sebanyak 300-an meriam.
Baca Juga: Bisnis Menjanjikan, Buka Warkop Bisa Kurangi Pengangguran
"Kalau jumlah meriam banyak pastinya, karena di setiap gang pinggiran sungai Kapuas di kawasan Jalan Imam Bonjol, Tanray 2 (Tanjung Raya), Tanray 1," paparnya.
Berita Terkait
-
7 Tips Servis Motor Usai Dipakai Jarak Jauh Mudik Lebaran 2025, Ganti Oli hingga Periksa Ban!
-
3 Contoh Ikrar Halal Bihalal Idul Fitri di Acara Kantor dan Sekolah
-
10 Pantun Halal Bihalal Idul Fitri yang Seru, Simpel tapi Berkesan
-
Sempat Gangguan Sejak Malam Takbiran, Layanan Transfer Antarbank Bank DKI Sudah Bisa Diakses di ATM
-
Jakarta Diserbu Pemudik! Whoosh Catat Puncak Arus Balik Tertinggi Sepanjang Sejarah
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak
-
Rumah Dokter PPDS Priguna di Pontianak Tampak Kosong, Ini Kata Tetangga