SuaraKalbar.id - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah daun kelor yang dikenal punya banyak khasiat dan kaya akan nutrisi.
Oleh karena itu, Warga Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mengolah daun kelor menjadi bahan makanan bagi balita dalam menekan angka stunting di daerah itu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro mengatakan, cara tersebut mampu menurunkan angka stunting secara drastis hingga 50 persen dalam kurun waktu satu tahun di kelurahan itu.
Diketahui, pada 2020, angka stunting di Kelurahan Pal Lima tercatat sebesar 14 persen, kemudian pada 2021 berhasil ditekan menjadi tujuh persen.
"Daun kelor ini cepat tumbuhnya, tinggal diambil daunnya diseduh dan diolah misalnya menjadi bubur atau agar-agar sebagai asupan makanan bagi anak-anak," ungkapnya, melansir Antara, Selasa (24/5/2022).
Menurut Multi Juto Bhatarendro, daun kelor mempunyai kandungan mineral dan vitamin, bahkan kalium yang ada pada daun kelor tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan buah pisang.
Itulah mengapa, menurutnya inovasi yang dilakukan warga Kelurahan Pal Lima dinilainya tepat dalam rangka menurunkan angka stunting, apalagi daun kelor mudah didapat dan ditanam oleh masyarakat.
"Inovasi ini berawal dari salah satu RW di Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat memunculkan inovasi yang mana setiap rumah menanam daun kelor," ujarnya.
Multi Juto Bhatarendro menjelaskan, daun kelor yang diolah menjadi bahan makanan diyakini mampu menurunkan angka stunting di kelurahan tersebut karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.
Menurutnya, sebagai salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk percepatan penurunan stunting dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar.
Baca Juga: Bisa Jadi Sumber Energi, Inilah 8 Camilan Sehat dan Mengenyangkan
“Meskipun demikian, memang masih banyak faktor lain yang juga bisa mempercepat penurunan stunting. Namun yang terpenting memang harus diperhatikan yakni asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi," katanya.
Berita Terkait
-
Malu Jadi Janda Dua Kali dan Hamil di Luar Nikah, Ibu di Banjarnegara Ini Nekat Buang Bayinya Sendiri
-
Bisa Jadi Sumber Energi, Inilah 8 Camilan Sehat dan Mengenyangkan
-
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Tengah Malam, Dibungkus Kain Terselip Beberapa Lembar Uang Ratusan Ribu
-
Bayi 9 Bulan Ditemukan Meninggal di Pantai, Diduga Mulut Ditutup Kemudian Disiksa Saat Masih Hidup
-
Bayi Laki-laki Ditemukan Warga 8 Ilir Palembang Dititipkan di RS Bhayangkara
Terpopuler
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- 7 HP Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: Baterai Awet RAM Besar, Kamera Profesional
- Bukan PKH dan BPNT Tahap 2, Ini Daftar 3 Bansos Cair 26 Mei 2025!
Pilihan
-
Google News Showcase Resmi Resmi Hadir di Indonesia
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang di Bawah Terik Matahari
-
Ray Dalio Diisukan Mundur dari Danantara, Ekonom Bocorkan Ada Masalah Serius
-
PT Timah Lemah Lawan Tambang Ilegal, BPK Cium Kerugian Negara Rp 33,49 Triliun
-
Pegawai Bank Indonesia Tewas Bunuh Diri, Intip Besaran Gaji yang Diterima
Terkini
-
BPBD Kalbar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di 3 Kabupaten Rawan
-
Investasi Emas Modal Rp 5 Ribu, Begini Cara Buka Tabungan di Pegadaian dan Tokopedia!
-
Aston Pontianak Gelar Pelatihan APAR dan Hydrant Guna Tingkatkan Keselamatan Kerja Karyawan
-
MK Tegaskan Sekolah Swasta Tertentu Boleh Pungut Biaya, Asal Sesuai Kriteria Ini!
-
Harga Emas Antam Turun Drastis, Simak Rincian dan Implikasi Pajaknya di Sini!