SuaraKalbar.id - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak mengonfirmasi bahwa dua dari tiga akta kelahiran yang diklarifikasi oleh kepolisian terkait kasus perdagangan bayi lintas negara telah diterbitkan secara sah.
Klarifikasi tersebut dilakukan menyusul pengungkapan jaringan perdagangan bayi internasional oleh Polda Jawa Barat.
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak, Erma Suyani, menyampaikan bahwa klarifikasi dilakukan oleh kepolisian pada 11 Juli 2025 di Polda Kalimantan Barat. Tiga akta kelahiran yang dicurigai diterbitkan oleh Disdukcapil Pontianak menjadi bahan pemeriksaan.
“Setelah kami telusuri, dua akta kelahiran memang sudah sesuai dengan ketentuan, terutama Permendagri Nomor 108 Tahun 2019. Semua dokumen administratif lengkap dan proses penerbitannya sah,” ujar Erma, dikutip dari SUARAKALBAR.CO.ID, Jumat (18/07/2025).
Dua akta tersebut didukung dengan dokumen resmi seperti fotokopi Kartu Keluarga, akta perkawinan orang tua, surat keterangan lahir dari fasilitas kesehatan, serta formulir permohonan. Disdukcapil juga telah melakukan klarifikasi langsung ke rumah sakit bersangkutan.
“Kedua bayi memang benar lahir di fasilitas kesehatan. Satu di RS Mitra Medika dan satu lagi di RS Anugerah. Surat keterangan lahirnya sah dan terdaftar,” jelas Erma.
Namun, untuk satu berkas lainnya, Disdukcapil menolak menerbitkan akta kelahiran. Alasannya, ditemukan kejanggalan dalam surat keterangan lahir yang diajukan.
Dokumen tersebut mencantumkan Puskesmas Gang Sehat sebagai tempat kelahiran, namun setelah diverifikasi, nama bayi tidak tercatat di fasilitas itu dan tanda tangan dalam dokumen bukan milik petugas resmi.
“Surat keterangan tersebut tidak sah. Bayi tidak tercatat melahirkan di Puskesmas Gang Sehat dan bidan yang menandatangani juga bukan petugas dari sana. Maka, akta kelahirannya tidak kami terbitkan,” tegasnya.
Baca Juga: Terlibat Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura, Wanita di Kubu Raya Diamankan Polisi
Sementara itu, Polda Kalimantan Barat juga mulai menelusuri dugaan keterlibatan wilayah Pontianak dalam jaringan perdagangan bayi tersebut. Temuan ini mencuat setelah Polda Jabar berhasil menyelamatkan enam bayi, lima di antaranya berasal dari Pontianak dan diduga akan dikirim ke Singapura.
Wakil Kepala Polda Kalbar, Brigjen Pol Roma Hutajulu, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil koordinasi resmi dari Polda Jabar sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Nanti kita akan koordinasi. Polda Jabar akan komunikasi dengan kami dan kami akan backup penuh,” katanya saat ditemui Rabu (16/7).
Hingga kini, satu orang pelaku telah diamankan. Namun, Polda Kalbar belum menerima laporan resmi mengenai keberadaan jaringan tersebut di wilayah mereka.
“Kalau memang ditemukan korelasi adanya sindikat di Kalbar, tentu akan kami ungkap semaksimal mungkin. Jika diperlukan, bisa saja dibentuk Satgas Gabungan bersama Bareskrim,” tambah Brigjen Roma.
Polda Jabar sebelumnya mengungkap bahwa bayi-bayi asal Pontianak telah diterbangkan ke Mapolda Jabar melalui Bandara Soekarno-Hatta. Mereka diduga hendak dijual ke luar negeri oleh sindikat perdagangan manusia lintas negara.
Berita Terkait
-
Terlibat Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura, Wanita di Kubu Raya Diamankan Polisi
-
Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura
-
Pontianak Jadi Pusat Pemalsuan Dokumen dalam Sindikat Perdagangan Bayi Internasional
-
Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
-
5 Bayi Asal Pontianak Nyaris Dijual ke Singapura, Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Internasional
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Jam Tangan Rp11 Miliar Ahmad Sahroni Akhirnya Balik, Ibu Bocah yang Viral: Bukan Hak Kita!
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green yang Lagi Viral di Media Sosial
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru: Pemerintah Bilang Perampokan, Netizen Malah Bahas Konspirasi!
-
Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan
Terkini
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital