Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 30 Mei 2022 | 13:00 WIB
Keluarga korban keributan antara Brimob dengan sekelompok warga di lokasi perkebunan sawit di Desa Segar Wangi. [SuaraKalbar.co.id]

Terkait, informasi kalau lokasi panen tersebut berasa di dalam HGU perusahaan, dirinya mengaku kalau sepengetahuan dirinya lokasi panen berada di area sertifikat milik warga dan di luar HGU.

“Kalau soal itu diklaim masuk HGU setahu saya tidak benar karena itu diluar HGU dan awalnya tanah ada SKT warga dan sekarang sertifikatnya sudah keluar,” sebutnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana mengatakan kalau kondisi ketiga warga saat ini sudah stabil dan aktif berkomunikasi dengan dirinya.

“Ketiga warga masih dalam proses penyembuhan namun kondisinya sudah stabil semua, artinya upaya memberikan langkah pertama perawatan telah dilakukan dan sekarang kita fokuskan ke penyembuhan,” jelasnya.

Baca Juga: Konflik Lahan, Dua Warga di Ketapang Diduga Ditembak Aparat Saat Panen Sawit

Yani melanjutkan, upaya lainnya yang dilakukan pihaknya dengan mengimbau masyarakat agar tidak terpancing serta terprovokasi isu-isu tidak jelas dan bersama-sama menjaga kekondusifan Ketapang.

“Selain itu kita mengirim anggota ke sekitar lokasi untuk berkomunikasi dan bersama warga untuk bersinergi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama,” bebernya.

Mengenai satu DPO yang sudah diamankan dan masih dirawat diakuinya kalau proses akan ditindaklanjuti lebih lanjut nanti oleh anggotnya.

“Terkait insiden tembakan proses kita serahkan ke satuannya, sekarang bagaimana kami membantu penyembuhan dan menjaga keamanan daerah,” tandasnya.

Baca Juga: Luhut Hendak Audit Perusahaan Sawit, Namun Diragukan

Load More