SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu terjadi keributan di perkebunan sawit PT Arrtu Estate Kemuning di Desa Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, pada 28 Mei 2022.
Dalam keributan tersebut, dua orang warga diduga ditembak Anggota Brigade Mobile (Brimob) Polda Kalbar.
Mengenai keberadaan anggota Brimob di lokasi perusahaan perkebunan itu, Komandan Satuan Brimob Polda Kalbar Kombes Pol. Muhammad Guntur menjelaskan, keberadaan personel Brimob di perusahaan itu sesuai dengan tugas pokok Polri.
Tugas pokok Polri yang dimaksud yakni menjaga kamtibmas, penegakan hukum, memberikan pengayoman, perlindungan, serta pelayanan kepada masyarakat.
"Berdasarkan tugas pokok itu, perusahaan minta bantuan pengamanan kepada kami karena diduga banyaknya kasus pencurian atau penjarahan sawit di perusahaan tersebut. Berdasarkan hal itu, anggota kami berada di perusahaan untuk melakukan pengamanan," katanya di Pontianak, Selasa (31/5).
Dirinya menegaskan tidak secara tiba-tiba anggota Brimob menerima permintaan dari perusahaan.
"Iya tidak ujuk-ujuk (tiba-tiba) juga kami menerima permintaan tersebut. Sebelumnya kami telah mengecek perusahaan sawit itu, apakah (penanganan massa) sudah sesuai aturan atau tidak," katanya.
Kalau sudah sesuai aturan, katanya, kemudian dari Polri memberikan atensi karena ada permintaan tersebut. Setelah itu baru menerjunkan personel Brimob untuk melakukan pengamanan.
Dirinya menjelaskan, kehadiran personel Brimob ke perusahaan tersebut resmi dalam rangka melakukan pengamanan.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun ke Level 7,5% di Tahun 2023
"Ada surat perintahnya, tidak liar, dan tidak semau kami sendiri," tegasnya.
Atas kejadian tersebut, Guntur mengatakan, saat ini Brimob Polda Kalimantan Barat telah menerjunkan tim investigasi untuk melakukan penyelidikan.
"Tim ini kami turunkan kemarin untuk melakukan investigasi dan menelusuri kronologi kejadian. Kalau memang ada kesalahan prosedur dan ada anggota kami yang terbukti bersalah maka akan ditindak sesuai dengan ketentuan," katanya di Pontianak, Selasa.
Brimob Polda Kalbar saat ini menerjunkan tim investigasi dengan menugaskan Kasi Provost turun langsung ke lokasi kejadian.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalbar Jansen A. Panjaitan mengungkapkan, penegakan hukum oleh anggota Brimob dilakukan karena warga yang diduga mencuri kelapa sawit berusaha merebut senjata petugas.
"Bahkan seorang anggota BKO (bawah kendali operasi) Brimob Polda Kalbar terkena pukulan di bagian kepala sebelah kiri, atas nama Briptu Sandy Biantoro, yang selanjutnya dilakukan visum," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun ke Level 7,5% di Tahun 2023
-
Rencana Audit Perusahaan Sawit di Indonesia, Pemerintah Diminta Tak Manjakan Pengusaha
-
Tak Ingin Cekcok Panjang, Keluarga Korban Harap Persoalan Saling Klaim Lahan Segera Diselesaikan
-
Perusahaan Sawit akan Diaudit Juni Nanti, Anggota DPR Singgung soal Transparansi
-
Petani di Dairi Tewas Dibunuh Tetangga Gegara Batas Tanah, Begini Kronologinya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemberdayaan BRI Buktikan UMKM Jahit Rumahan Mampu Tembus Pasar Internasional
-
Kompak! Puluhan Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
-
Hingga Agustus 2025, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun
-
BRI Dukung Pertumbuhan UMKM lewat Penempatan Dana Pemerintah Rp55 Triliun
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara