Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 09 Agustus 2022 | 11:50 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) saat meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (9/8). (ANTARA/Indra Arief)

SuaraKalbar.id - Presiden Joko Widodo telah meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (9/8).

Dirinya mengatakan, pelabuhan tersebut diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan.

"Ini merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan sehingga harus dapat memperkuat competitiveness, daya saing produk unggulan, khususnya dari Kalimantan Barat," ungkap Presiden Jokowi saat meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Selasa.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Jokowi juga berpesan agar akses jalan dari pelabuhan menuju Kota Pontianak untuk diperlebar sehingga pembangunan proyek senilai Rp 2,9 triliun tersebut benar-benar dapat memperkuat daya saing dan memperbaiki konektivitas antar daerah, antar pulau, hingga antar negara.

Baca Juga: Baru Diresmikan, Jokowi Persilakan Nama Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak Diubah

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Terminal Kijing merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang pembangunannya dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Menhub mengatakan, pembangunan ini dilatarbelakangi oleh Pelabuhan Pontianak yang semakin terbatas dengan adanya pendangkalan dan lokasinya yang berada di tengah kota.

"Oleh karenanya Kijing diharapkan untuk menggantikan Pelabuhan Pontianak dan memberikan ruang bagi industri-industri untuk tumbuh di Kalimantan Barat," ujar Budi Karya.

Sebagai informasi, detail tahapan pembangunan Terminal Kijing, antara lain untuk Tahap I Inisiasi (2018-2022) dan lanjutan, kemudian diikuti tahap II.

Pada tahap I inisiasi, kapasitas mencakup Terminal Kontainer 500.000 TEUs per tahun, Terminal Curah Cair 5 juta ton per tahun, Terminal Curah Kering 7 juta ton per tahun, dan Terminal Multipurpose berkapasitas 500.000 ton per tahun.

Baca Juga: Kembali Bicarakan Kasus Brigadir J, Jokowi: Ungkap Kebenaran Apa Adanya

Untuk tahap I lanjutan, kapasitas Terminal Kontainer 950.000 TEUs per tahun, Terminal Curah Cair 8,34 juta ton per tahun, Terminal Curah Kering 15 juta ton per tahun, dan Terminal Multipurpose 500.000 ton per tahun.

Di Tahap II, Terminal Kontainer 1 juta TEUs per tahun, Terminal Curah Cair 3,84 juta ton per tahun, dan Terminal Multipurpose berkapasitas 500.000 ton per tahun.

Sehingga total kapasitas mencapai 1,95 juta TEUs per tahun untuk Terminal Kontainer, 12,18 juta ton untuk Terminal Curah Cair, 15 juta ton per tahun, untuk Curah Kering, dan 1 juta ton per tahun untuk Multipurpose.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Antara)

Load More