SuaraKalbar.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Bernhard Saragih, mengatakan status tanggap darurat banjir, puting beliung dan tanah longsor di daerah tersebut sudah diperpanjang dari 27 September hingga 27 Oktober 2022 sehingga dapat dijadikan dasar bagi Pemerintah Provinsi untuk mengeluarkan bantuan ke daerah terdampak.
"Surat keputusan tanggap darurat banjir itu nantinya akan menjadi dasar Pemprov Kalbar mengeluarkan logistik bantuan kepada daerah yang terdampak banjir," katanya di Sintang, Senin malam.
Saat ini, kata Saragih, terkait kondisi banjir yang saat ini melanda 10 kecamatan di Sintang, masyarakat selalu diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta menjaga keselamatan. Ketinggian banjir bervariasi berkisar 50 centimeter hingga dua meter.
Selain itu, para camat juga digerakkan untuk segera mengirimkan stok logistik baik itu berupa beras mau pun paket sembako yang ada di lumbung sosial kecamatan.
Saragih mengatakan, Pemkab Sintang juga sedang mengupayakan bantuan, baik dari organisasi perangkat daerah termasuk Dinas Sosial yang tengah mengkaji kebutuhan logistik dari stok cadangan beras.
"Namun, data kepala keluarga terdampak banjir perlu segera dikirimkan para camat sebagai bahan acuannya," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, tim gabungan BPBD Sintang juga terus melakukan koordinasi dan patroli pemantauan kondisi banjir dan membantu masyarakat yang memerlukan evakuasi.
Menurut Saragih, saat ini 10 kecamatan terdampak banjir diantaranya yaitu Serawai, Kayan Hilir, Ketungau Tengah, Ketungau Hilir, Binjai, Dedai, Kelam Permai khususnya Desa Lebang, Tempunak, Sepauk dan Kota Sintang.
Akibat banjir, sejumlah rumah penduduk dan akses jalan di beberapa kecamatan terendam, tetapi hingga saat ini tidak ada laporan masyarakat yang mengungsi ke tempat pengungsian.
Baca Juga: BPBD DKI: Banjir Jakarta di 68 RT Sudah Surut Senin Petang
"Hanya saja, ada beberapa masyarakat yang rumah terdampak banjir sudah bergerak ke tempat yang lebih tinggi dan tinggal di rumah keluarganya, kami masih mengumpulkan data jumlah warga terdampak banjir," kata Saragih. (Antara)
Berita Terkait
-
BPBD DKI: Banjir Jakarta di 68 RT Sudah Surut Senin Petang
-
Video Viral Jembatan Desa Pekuncen Banyumas Hanyut Diterjang Banjir, Akses Dua Wilayah Terputus
-
1.022 Rumah Warga di Aceh Timur Masih Terendam Banjir
-
Di Penghujung Jabatan, Anies Baswedan Beri Kabar Buruk Soal Jakarta: Hanya Dua Jam
-
Tak Bisa Dibantah, Anies Akui Jakarta Pasti Banjir Jika Hujan Deras Terjadi Selama Dua Jam
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara
-
BRI Cari Wirausaha Tangguh Lewat Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BRI Gelar News Fest 2025, Ajang Jurnalistik Menuju Fellowship Journalism 2026
-
BRI Gandeng Medco E&P Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru