SuaraKalbar.id - Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Malaysia, Yonarmed 19/105 Tdk Bogani, Letnan Kolonel Arm. Edi Yulian Budiargo mengatakan, masih banyak masyarakat perbatasan yang menyimpan senjata api rakitan untuk berburu binatang.
Dirinya menilai bahwa masyarakat di perbatasan itu belum begitu memahami bahaya penggunaan dan kepemilikan senjata tersebut.
"Masyarakat perbatasan masih banyak menyimpan senjata api rakitan yang digunakan untuk berburu binatang, mereka belum begitu memahami bahaya penggunaan dan kepemilikan senjata tersebut," kata Edi di Badau, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, Kapuas Hulu, Kalbar, Kamis (13/10/2022).
Sebagai pengemban tugas pengamanan perbatasan di wilayah timur Kalbar, yaitu Kapuas Hulu, Sintang dan Sanggau, pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kepemilikan senjata api rakitan secara ilegal.
Baca Juga: Komplotan Penyelundup Senjata Api dari Maluku ke Papua Barat Ditangkap
Edi mengatakan, selain melanggar perundang-undangan, senjata api rakitan juga dapat membahayakan dalam penggunaannya, baik untuk diri sendiri (pemilik) maupun orang lain.
Melalui upaya pendekatan yang dilakukan prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed Bogani, kata Edi, sejumlah masyarakat akhirnya memahami dan beberapa di antaranya secara sukarela menyerahkan senjata api rakitan yang dimiliki kepada prajurit TNI yang bertugas di perbatasan.
Seorang warga perbatasan di Desa Sei Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, misalnya, telah menyerahkan secara sukarela senjata api rakitan laras panjang jenis penabur kaliber 12 milimeter.
"Ini salah satu contoh kesadaran masyarakat dengan sukarela menyerahkan senjata apa rakitan kepada prajurit TNI untuk selanjutnya diserahkan kepada negara," jelasnya.
Adapun penyerahan senjata api rakitan itu, kata Edi, bermula ketika prajurit Satgas Pamtas yang bertugas di Pos Sei Beruang, Kecamatan Sekayam, Sanggau, memberikan pembinaan kepada seorang pemuda yang berkeinginan masuk menjadi prajurit TNI.
Baca Juga: PM Thailand Perintahkan untuk Perketat Aturan Senjata Api dan Narkoba
Melalui pembinaan, akhirnya orang tua dari seorang pemuda itu memahami dan menyadari bahaya penggunaan serta kepemilikan senjata api.
Berita Terkait
-
Profil Hartono Soekwanto: Dari Grand Champion Koi Jepang Hingga 'Koboi Jalanan' Viral
-
Viral! Oknum TNI Mabuk Acungkan Senpi Gegara Tak Dikasih Minuman, Kodam Siliwangi Minta Maaf
-
Polisi Tembak Polisi hingga Oknum TNI, DPR: Aturan Senpi Harus Ditinjau Ulang!
-
Sehari Sebelum Serangan Truk, Warga New Orleans Tukarkan Senjata Api dengan PS5
-
Banyak Polisi Salahgunakan Senpi, Komisi III DPR Buka Peluang Panggil Kapolri Untuk Dievaluasi
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3
-
Jadwal Imsak dan Salat di Pontianak, Kamis 13 Maret 2025
-
Pemerintah Kubu Raya Pastikan Pemberian THR, Termasuk untuk Ojek Online dan Kurir
-
Pengepul Bensin Diduga Lalai, 2 Kios dan Gerobak di Pontianak Ludes Terbakar!
-
Viral Video Penumpang Citilink Pontianak-Surabaya Melahirkan di Pesawat