SuaraKalbar.id - Bupati Landak periode 2017-2022, Karolin Margret Natasa mengimbau masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Landak pada khususnya untuk tidak memberikan obat sirup kepada anak-anak.
Hal tersbut disampaikan Karolin saat mengunjungi masyarakat Kecamatan Mandor pada reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi 2 Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat 1 Cornelis di Desa Kayu Ara, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Jumat (21/10/2022) sore.
Karena berdasarkan imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) seluruh apotek dan tenaga kesehatan untuk menyetop sementara penjualan maupun meresepkan obat sirup pada masyarakat. Hal tersebut dilakukan imbas dari 206 anak Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius, 99 di antaranya meninggal dunia.
“Jangan dulu minum obat sirup karena lagi di tes dan di uji dari segi keamanannya, hal ini dikarenakan adanya kasus gagal ginjal misterius yang saat ini korbannya sudah ada 99 orang anak meninggal dunia se-Indonesia. Semua obat sirup baik itu paraceramol, obat flu, batuk pilek dan yang obat sachet juga jangan dulu, untuk orang tua maupun anak-anak jangan dulu minum obat sirup, baik yang beli di apotek, toko obat, maupun dari puskesmas karena saat ini kita anggap berbahaya untuk obat sirup karena belum ada hasil pemeriksaannya keluar,” ungkapnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Anak Penderita Gagal Ginjal Akut di Bengkulu Sering Diberi Obat Sirop
Dia yang juga seorang dokter ini menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan obat tablet, kapsul, supositoria atau lainnya terlebih dahulu. Sampai ada hasil uji laboratorium dari pemerintah.
Dia menjelaskan, dalam pemberian dosis obat untuk orang dewasa dan anak-anak itu berbeda, sehingga masyarakat disaran untuk pergi ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) jika ingin memberikan obat kepada anak.
“Untuk orang dewasa minum obat tablet saja, untuk anak-anak para orang tua bisa ke puskesmas nanti oleh dokter akan dibuatkan puyer. Nah, puyer itu obat yang dihancurkan dan untuk meminumnya tinggal ditambahkan air saja di rumah. Kenapa Saya suruh ke Puskesmas, karena kita tidak tahu cara menghitung dosis obat, jangan obat orang dewasa langsung diberikan ke anaknya itu dosisnya kebesaran,” jelasnya.
Dia yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalbar ini menerangkan, bahwa dari hasil pengawasan rutin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) obat sirup di Indonesia saat ini memiliki kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.
Kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) tersebut berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup tersebut. Empat bahan tambahan itu adalah propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.
Baca Juga: Muncul Gagal Ginjal Akut, Ini 5 Obat Sirup Mengandung EG dan DEG, Ada Termorex yang Berusia 34 Tahun
“Ini Saya tidak tahu siapa yang salah dan bagaimana bisa terjadi, tetapi ternyata obat sirup di Indonesia sekarang tercampur dengan bahan berbahaya sehingga menyebabkan gagal ginjal terutama pada anak-anak. Bulan ini dan bilan lalu banyak anak-anak yang batuk pilek akibat cuaca, jadi ada yang kedokter diberi obat, ada yang ke warung beli obat, ternyata bermasalah. Jadi ini sedang dilakukan penyelidikan, jadi selama belum jelas jangan dulu diberi obat sirup terutama pada anak-anak, mudah-mudahan di Kabupaten Landak tidak ada kasusnya,” terangnya.
Berita Terkait
-
Hukum Pakai Obat Tetes Mata saat Puasa, Apakah Membatalkan Puasa?
-
Joko Anwar Geram Lihat Korupsi Indonesia Bak Minum Obat Sehari 3 Kali, Warganet Sarankan Buat Film Berantas Korupsi
-
BPOM Ungkap 61 Item Herbal Berzat Kimia "Lolos" Izin Edar: Didominasi Obat Kuat dan Pegal Linu
-
BPOM Temukan Puluhan Obat Alam Mengandung Kimia, Didominasi Suplemen Penambah Stamina Pria
-
Goresan Mobil? Ini Cara Mudah dan Murah untuk Membasminya tanpa Perlu ke Bengkel
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3
-
Jadwal Imsak dan Salat di Pontianak, Kamis 13 Maret 2025
-
Pemerintah Kubu Raya Pastikan Pemberian THR, Termasuk untuk Ojek Online dan Kurir
-
Pengepul Bensin Diduga Lalai, 2 Kios dan Gerobak di Pontianak Ludes Terbakar!
-
Viral Video Penumpang Citilink Pontianak-Surabaya Melahirkan di Pesawat