SuaraKalbar.id - Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong wilayah kerja PLBN Aruk, Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan penyitaan terhadap sejumlah komoditas produk hewan asal Malaysia. Tujuannya, sebagai antisipasi masuknya wabah African Swine Fever (ASF) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu disampaikan Analis Perkarantinaan Tumbuhan, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong, Wilayah Kerja Aruk, Purnama Ari belum lama ini.
“Sejauh ini produk hewan baik segar maupun kemasan melalui jalur resmi atau tidak, dilarang, untuk mengantisipasi wabah ASF atau flu babi dan PMK. Termasuk bawa produk kemasan atau kalengan dalam skala kecil atau konsumsi pribadi itu dilarang,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (22/10/2022).
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan penindakan tegas. Baik kepada WNI maupun WNA yang masuk ke Indonesia yang membawa produk hewan.
“Untuk daging babi dan ayam yang segar dan kalengan lebih 100 kilogram sudah disita. Selain produk daging, telur dari Malaysia juga dilakukan penolakan,” jelas dia.
Penindakan berupa penyitaan dan pemusnahan menurutnya sudah sesuai prosedur dan tahapan yang ada termasuk adanya sosialisasi bagi masyarakat atau pelintas di PLBN Aruk. Pihaknya telah menginformasikan melalui x-banner jenis dan produk apa saja dilarang untuk dibawa ke Indonesia.
“Sosialisasi sudah kami lakukan. Termasuk untuk pemusnahan sebelumnya kita beri kesempatan produk tersebut dibawa kembali ke negara asal dan dalam waktu tertentu tidak diambil maka dilakukan penolakan oleh negara. Jika masih belum ada respon oleh pihak terkait maka dimusnahkan,” ucap dia.
Selain penyitaan produk hewani, pihaknya juga melakukan penyitaan terhadap sejumlah komoditas hortikultura asal Malaysia yang tidak memenuhi persyaratan sah untuk masuk ke Indonesia.
“Untuk tumbuhan ada 30 batang ditahan. Hal itu upaya memperketat dan menegakkan peraturan serta tindakan tegas tersebut juga merupakan langkah antisipasi untuk melindungi masyarakat dari bahaya organisme pengganggu tumbuhan maupun hama penyakit hewan karantina,” kata dia.
Baca Juga: Hasil FP4 MotoGP Malaysia 2022: Marco Bezzecchi Tercepat, Fabio Quartararo Crash
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat