Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 24 Oktober 2022 | 22:27 WIB
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan (tengah) saat menerima penghargaan Kalimantan Barat Innovation Award (KALBARIA) tahun 2022 di Hotel Aston Pontianak, Senin (24/10/2022). [dok.istimewa]

SuaraKalbar.id - Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil meraih peringkat pertama lomba inovasi daerah kategori kabupaten kota oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kubu Raya dengan inovasi Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol.

Bupati KKR Muda Mahendrawan mengatakan, penghargaan tersebut merupakan usaha dan kerja keras selama satu tahun lebih dengan fokus melakukan upaya perubahan sistem data dari manual ke digital dan dari tabular ke informasi geospasial dan diwujudkan geoportal ke simpul jaringan.

"Kemudian kita kembangkan salah satunya webgis kepung bakul untuk semua tematik dan juga menyangkut seluruh sektor. Kita melihat kebutuhan ini dilakukan karena dari problem. Kita tahu bahwa data sangat utama," kata Muda seusai kegiatan yang berlangsung di Hotel Aston Pontianak, Senin (24/10/2022).

Hal itu dilakukan, kata Muda, supaya ada perencanaan dan ketepatan sasaran, jumlah, maupun juga subjek, objek, dan juga sebaran.

Baca Juga: Video Kejadian Langka! Penampakan Gerombolan Sapi Jalan di Atas Air Melintasi Sungai Kapuas

Selain itu, menurut Muda, hal tersebut bisa menjawab berbagai problem dan mengejar solusinya.

“Misalnya masalah-masalah di berbagai sektor. Apapun semuanya, apalagi problem pengangguran, kemiskinan, dan yang paling utama menyangkut semuanya baik fisik, nonfisik, maupun juga pemberdayaan serta hal-hal yang menyangkut terkait yang utama, kesehatan misalnya, termasuk stunting," terang Muda.

Menurut Muda, dengan inovasi tersebut, data yang ditampilkan bisa dipertanggungjawabkan dan lebih terukur.
"Contohnya tahun atau semester ini ketahuan berapa sasarannya, dampaknya juga demikian bisa terukur. Sehingga strategi kita dengan cara ini bisa lebih fokus, bisa masif, kemudian desa juga bisa terlibat dan betul-betul bisa mendarat dan dirasakan ada dampak yang terukur," jelasnya.

Ibarat sebuah kapal, lanjut Muda, harus ada yang menavigasi melalui pola tersebut sehingga sasarannya sudah ada dari total seluruh rumah tangga, 80 persen lebih sudah terdata profilnya dan semua objek dan subjek yang lain dan juga data tematiknya.

"Apapun yang kita buat sudah bisa memberikan jawaban upaya mengejar ketertinggalan, ketidakadilan, transformasi yang terjadi, sesuatu yang tidak terakses data menjadi terakses, yang terbiarkan menjadi melayani yang baik. Dan seluruh sektor seperti pertanian, perikanan, perkebunan, pelayanan administrasi, perizinan, UMKM juga terdata, baik by name, by address, by coordinat, by foto, dan info-info yang terkait dengan subjek atau objek yang ada," terangnya.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kubu Raya Hari Ini Kamis 7 April 2022

Termasuk di sektor pendidikan, papar Muda, terkait dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia, terutama mengukur indikator usia harapan hidup, seperti dari sisi kesehatan, dari sisi pelayanan 12 standar pelayanan minimal.

"Kemudian indikator pelayanan pendidikan, harapan lama sekolah, dan indikator ekonomi termasuk juga infrastruktur. Sehingga kita bisa memberikan perencanaan yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran dan lokasi, volume, serta menghindari kekeliruan data dalam rumah tangga, seperti terkait bantuan sosial, baik terencana maupun tidak terencana," tegasnya.

Selain Kabupaten Kubu Raya, peringkat kedua, diraih Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau dengan inovasi SIDOMPU (Sistem Informasi Data Orang Miskin Terpadu).

Peringkat ketiga diraih Dinas Perhubungan Kota Singkawang dengan inovasi Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-e).

Lalu, pada peringatkat keempat diraih Badan Keuangan Daerah Kota Pontianak dengan inovasi Hotline Cepat Tanggap Pajak Daerah “Kring Pengawasan”.

Peringkat kelima diraih oleh Puskesmas Bonti (Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau) dengan inovasi REBUNG (Rembuk Bersama Untuk Cegah Stunting).

Lalu, pada kategori Provinsi peringkat pertama diraih Dinas Perkebunan dan Peternakan dengan inovasi Aplikasi MANE LAWAN (Manajemen Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan) .

Peringkat kedua, diraih Klinik Utama Sungai Bangkong melalui inovasi Layanan Informasi Publik Melalui Media Sosial / Like Medsos.

Peringkat ketiga diraih oleh UPT PTPH (Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan inovasi Informasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Berbasis Spasial Sederhana .

Peringkat keempat diraih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dengan inovasi E-Activity.

Peringkat kelima diraih Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan inovasi Galeri Hasil Hutan.

Load More