SuaraKalbar.id - Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) kembali dilanda banjir akibat hujan lebat pada Sabtu (6/11/2022) malam.
Terkait hal itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengingatkan kepada Pemerintah Kota Singkawang, agar tidak sembarangan memberikan izin konsesi tambang bauksit demi menghindari banjir yang terus meluas di kota tersebut.
"Banjir di Singkawang itu disebabkan beberapa faktor, pertama tata ruang yang perlu pembenahan, dan kemudian jangan sembarangan mengeluarkan izin tambang bauksit kepada investor," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa (8/11/2022).
Menurut Sutarmidji, topografi di Kota Singkawang sudah cukup rendah, sehingga dirinya menyarankan agar Pemkot tidak sembarangan mengeluarkan izin konsesi tambang.
"Bauksit di Singkawang ini memang banyak. Namun, kalau terus digali terus untuk diambil bauksitnya maka kawasan itu akan semakin rendah," tuturnya.
Orang nomor satu di Kalbar itu juga menyarankan, agar Pemkot Singkawang memperbanyak kawasan konservasi dan menjaga kawasan konservasi yang sudah ada.
"Jangan sampai kawasan hutan lindung yang ada, hutannya hilang," kata Sutarmidji.
Sebelumnya, banjir kembali melanda Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Minggu (6/11/2022).
Akibatnya, sebanyak 86 pasien di RSUD Abdul Azis Singkawang, kembali dipindahkan ke tempat yang aman.
Baca Juga: Tjhai Chui Mie Meradang Singkawang Disebut Kota Wisata Prostitusi: Dia Harus Minta Maaf!
"Puluhan pasien pun terdampak banjir, lantaran air masuk ke ruang bangsal," kata Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Achmad Hardin di Singkawang, Minggu.
Hardin mengatakan, ketinggian air mencapai 10 centimeter yang menggenangi beberapa ruangan seperti bangsal anak, bangsal bedah, penyakit dalam, VIP dan ruang ISO.
Dari 86 pasien terdampak banjir, 30 pasien di ruang penyakit dalam, 22 pasien di ruang anak, 22 pasien di ruang bedah, 7 pasien di ruang VIP dan 5 pasien di ruang ISO.
"Jadi total pasien yang terkena banjir ada sebanyak 86 pasien, dengan rincian 39 laki-laki dan 47 perempuan," kata Hardin.
Meski demikian, hal tersebut menurutnya tidak sampai membuat pasien harus dievakuasi.
"Tidak ada pasien yang dievakuasi, karena air sudah mulai berangsur surut," katanya.
Berita Terkait
-
Ada Tenaga Kerja asal Tiongkok di Kapuas Hulu
-
Akui Tak Cek Fakta Sebut Singkawang Pusat Wisata Seks, Gerakan PIS Minta Maaf
-
Bikin Tegang! Detik-detik Penyelamatan Ibu Gendong Anak yang Ingin Lompat dari Jembatan
-
Tinjau Jalan Penghubung ke Kayong Utara-Ketapang yang Rusak Parah, Gubernur Sutarmidji Sengaja Pilih Jalur Darat
-
Sekilas Kisah Dokter Rubini, Pahlawan Nasional dari Kalimantan Barat: Perjuangkan Kemerdekaan, Meninggal di Mandor Juang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Memilih Warna Lipstik Sesuai Undertone Kulit agar Wajah Tampak Cerah
-
Pilihan Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang agar Wajah Natural dan Tidak Abu-Abu
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan