SuaraKalbar.id - Seorang ibu bernama Afrida Dewi Bastiana (39) bersama dua anaknya yang berusia tujuh dan dua tahun terjebak banjir yang melanda Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar). Beruntung, mereka bertiga berhasil dievakuasi oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu Yanto Susanto menjelaskan, Afrida hendak mengungsi ke rumah keluarganya hingga dibantu oleh Tim BPBD.
"Tempat tinggal ibu itu terendam banjir dan hendak mengungsi ke rumah keluarganya di Kedamin, sehingga kami bantu evakuasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu Yanto Susanto di Putussibau Kapuas Hulu, mengurip Antara, Rabu (6/12/2023).
Menurut Yanto, proses evakuasi terhadap Afrida dan kedua anaknya dilakukan sekitar 20 menit pada pukul 22.00 WIB Selasa (15/12) malam. Mereka merupakan warga yang berasal dari Kota Pontianak dan bekerja sebagai pegawai di Pengadilan Negeri Putussibau.
Baca Juga: Mengenal Perwati, Ormas Perempuan Tionghoa di Kalbar yang Sempat Diragukan
"Kami evakuasi menggunakan perahu dan satu unit mobil yang akan mengungsi ke tempat keluarganya di Kedamin," kata Yanto.
Sebelumnya, sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, terpaksa menyelenggarakan Ulangan Umum Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024, di rumah salah satu guru di SD tersebut.
Kepala SDN 03 Kedamin, Aminullah mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan lantaran banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Kamis (29/12). Padahal, pelaksanaan Ulangan Umum Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024, dijadwalkan pada 4 sampai dengan 9 Desember 2023.
"Kawasan di sekitar gedung sekolah masih terendam banjir untuk menjaga keselamatan anak-anak kami laksanakan ulangan di rumah salah satu guru," kata Aminullah, Senin (4/12/2023).
Menurut Aminullah, genangan banjir di daerah itu cukup dalam kurang lebih 1,5 meter, meskipun berangsur surut, namun akses jalan di Teluk Barak, pada Senin (4/13) pagi masih terputus. Untuk dapat beraktifitas, kata Aminullah, warga terpaksa menggunakan perahu sebagai alat transportasi alternatif dalam melakukan aktivasi sehari-hari.
Adapun menurut Aminullah, siswa yang mengikuti ulangan umum semester ganjil di rumah guru mulai dari Kelas 3,4,5 dan Kelas 6. Sedangkan, untuk Kelas 1 dan 2, dilaksanakan di rumah orang tua masing-masing.
Berita Terkait
-
Melihat Proses Evakuasi Harimau Sumatera Pemakan Ternak di Agam
-
Federal Oil Gelar Ganti Oli Gratis untuk Sepeda Motor Terdampak Banjir
-
Cek Fakta: Banjir di Bekasi Rendam Rumah Elit Setinggi 4 Meter
-
Dikritik Karena Pakai Perahu Karet Saat Cek Banjir, Rano Karno Akui Tak Bisa Senangkan Semua Orang
-
Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Periode Mudik Lebaran 2025, Ini Wilayahnya
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
-
Naturalisasi Emil Audero Cs Dapat Kritik Pedas, Erick Thohir Disebut Absurd
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3
-
Jadwal Imsak dan Salat di Pontianak, Kamis 13 Maret 2025
-
Pemerintah Kubu Raya Pastikan Pemberian THR, Termasuk untuk Ojek Online dan Kurir
-
Pengepul Bensin Diduga Lalai, 2 Kios dan Gerobak di Pontianak Ludes Terbakar!
-
Viral Video Penumpang Citilink Pontianak-Surabaya Melahirkan di Pesawat