SuaraKalbar.id - Memasuki musim penghujan, beberapa wilayah di Kalimantan mulai terendam banjir, termasuk di Kalimantan Barat (Kalbar). Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, banjir yang kerap menggenang di sejumlah daerah di Kalimantan terjadi dalam waktu yang cukup panjang.
"Kalimantan ini ketika musim kering kita waspada kebakaran hutan, ketika musim hujan hampir seluruh provinsi rentan terjadi banjir dengan durasi yang lama di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) atau ekosistem yang tergerus atau rusak," kata Abdul, dalam acara Disaster Briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut Abdul, keadaan sungai di Kalimantan dan daerah lainnya sangat berbeda, di mana sungai di pulau tersebut umumnya sangat panjang hingga ribuan kilometer dan berkelok-kelok.
Akan tetapi, panjangnya sungai di Kalimantan, katanya, tidak disertai dengan perbedaan ketinggian hulu dan hilir sungai yang signifikan.
"Beda ketinggian pada umumnya tidak lebih dari 20 meter. Sehingga kalau curah hujan di hulu tinggi, disusul pasang di hilir, maka relatif air ini tidak bergerak," ujarnya.
Abdul menyebutkan, genangan yang relatif lama terjadi juga disebabkan oleh kurangnya daya tampung, jika di sepanjang DAS terjadi pengendapan atau sedimentasi.
Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, dalam waktu seminggu terakhir banjir telah terjadi di sejumlah wilayah di Kalbar, yakni Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Ketapang.
Sebanyak 25.263 jiwa dengan 8.320 kepala keluarga terdampak banjir di Kapuas Hulu. Banjir juga merendam sekitar 1.110 rumah penduduk serta 128 fasilitas umum yang tersebar di 30 desa dan dua kelurahan di tujuh kecamatan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Di Kabupaten Ketapang, banjir berdampak kepada 6.603 warga. Bahkan, sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang seperti Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Tumbang Titi, Sungai Laur, dan Muara Pawan tergenang banjir tinggi muka air mencapai 200cm.
Baca Juga: Partai Sumbang Selokan, Rumah Warga Pontianak Malah jadi Kolam Renang
Abdul kemudian mengimbau kepada masyarakat, terutama yang berada di sekitar DAS di Kalimantan agar berhati-hati dan siaga terhadap ancaman banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.
Berita Terkait
-
Sebanyak 25.263 Jiwa Terdampak Banjir di Kapuas Hulu, Jumlahnya Kemungkinan Akan Bertambah?
-
100 Personil TNI Siaga Banjir di Kapuas Hulu, Wagra Diminta Waspada
-
Terjebak Banjir, Seorang Ibu dan Dua Anaknya Dievakuasi Tim BPBD Kapuas Hulu
-
Banjir Melanda Wilayah Kubu Raya, 50 Rumah Terendam dan Sejumlah Kepala Keluarga Terpaksa Mengungsi
-
Banjir Melanda Kapus Hulu, Sejumlah Siswa SD Terpaksa Ulangan di Rumah Guru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit