SuaraKalbar.id - Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus soroti persoalan money politic atau politik uang jelang perayaan hari raya natal dan pesta politik.
Hal tersebut disampaikan saat bertemu dengan awak media di gedung baru Keuskupan Agung Pontianak yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Pontianak, Kalimantan Barat pada Jum’at (22/12/2023) siang.
“Jadi perayaan natal pada tahun ini berbarengan dengan persiapan kita sebagai bangsa Indonesia menyambut pemilihan Presiden dan legislatif yang akan datang. Tentu persiwa ini sangat menggembirakan dan sering disebut sebagai pesta demokrasi,” ujar Uskup Agustinus, satu tokoh agama Katolik di Pontianak.
Uskup Agustinus menyebutkan ada kemungkinan hal yang tak diinginkan terjadi dalam proses memilih dan terpilihnya calon pemimpin negara.
“Oleh karena itu, dengan mengedepankan kemuliaan Tuhan di atas segala-galanya, orang Kristiani tentu tidak setuju dengan otoritas siapapun yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya,” tambah Uskup.
Dalam pertemuan tersebut, Uskup sempat menyoroti soal politik uang yang dinilai menghina masyarakat miskin.
"Bahkan money politik itu bagi saya penghinaan bagi orang miskin, karena mentang-mentang orang miskin dikasih duit untuk ikut apa yang dia suka," tegas Uskup.
Uskup Agustinus menyebutkan bahwa cara kerja money politic dianggap sebagai bentuk membungkam suara masyarakat.
"Bagi saya ini bukan hanya membeli, tapi menghina sakan-akan orang miskin tidak punya hak untuk ikut demokrasi sesuai dengan adil berani nya," lanjutnya.
Baca Juga: TKD Prabowo-Gibran Ungkap Isu Utama di Kalbar: Jalan Rusak dan Kekurangan Listrik
Menurutnya, keputusan memilih seharusnya menjadi hak masing-masing masyarakat sehingga tak seharusnya dibungkam oleh uang.
"Bagu kami orang Katolik, pilihlah sesuai dengan hati nurani. Tak satu orang pun, tidak ada otorisai mana pun yang boleh memaksa orang lain untuk mengikuti kehendaknya," ujar Uskup.
Selain itu, Uskup berharap agar pesta politik nantinya dapat berjalan dengan damai dan mengutamakan kepentingan masyarakat Indonesia.
"Saya tentu doakan agar bagaimanapun proses ini berjalan, tidak akan ada perkelahian dan sebagainya, dan demi kebanyakan orang banyak. Mungkin ini yang bisa saya sampaikan, saya juga mendoakan agar kedamaian yang disampaikan oleh para mereka (pemimpin) dan para manusia tidak disamarkan oleh kepentingan politik sesat yang menghalalkan segala caranya," tutup Uskup.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Pengacara Sebut Maria Lestari Tak Dapat Surat Panggilan dari KPK untuk Jadi Saksi Kasus Hasto
-
Maria Lestari Mangkir Lagi Saat Dipanggil untuk Kasus Hasto, KPK Akan Jemput Paksa?
-
Sore Ini, Bawaslu Expose Kasus Politik Uang hingga soal OTT Pilkada Serentak!
-
Pilpres AS Tinggal Menghitung Jam, Pengamat Sebut Donald Trump Punya Peluang Untuk Menang
-
Pesta Demokrasi SMA Negeri 1 Purwakarta: Suara Pelajar, Suara Masa Depan!
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
-
Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK Immanuel Pontianak Terkait Warna Sepatu
-
Keji! Santriwati Dianiaya di Kamar Pengasuh Ponpes, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan
-
BRI Disebut Jadi Contoh yang Baik dalam Pemberdayaan UMKM