Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 12 Januari 2024 | 18:11 WIB
Ilustrasi petasan (Pexels.com)

SuaraKalbar.id - Menikmati pesta kembang api dan petasan sudah menjadi hal yang biasa dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Dentuman khas kembang api dan petasan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek di seluruh dunia. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa penggunaan petasan memiliki sejarah yang kaya dan penuh makna.

Berikut adalah sejarah petasan yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek:

  1. Asal Usul Penggunaan Petasan di Perayaan Tahun Baru Imlek

Penggunaan petasan dalam perayaan Imlek dapat ditelusuri ribuan tahun ke dinasti-dinasti kuno di Tiongkok. Awalnya, petasan digunakan untuk mengusir roh jahat dengan suara keras dan cahaya yang terang. Dipercayai bahwa dentuman petasan dapat membersihkan energi negatif, memberikan perlindungan, dan membawa keberuntungan.

2. Simbol-simbol dalam Dentuman dan Cahaya

Baca Juga: Tips Dekorasi Imlek 2024: Pilihan Kreatif untuk Menyambut Tahun Naga Kayu

Ilustrasi petasan (pixabay/PublicDomainPictures)

Tradisi penggunaan petasan tidak hanya terkait dengan suara dentuman, tetapi juga cahaya yang dihasilkan oleh kembang api. Kombinasi dentuman dan cahaya dianggap sebagai simbol keberuntungan, harapan, dan penyingkiran energi negatif. Ini mencerminkan keyakinan masyarakat Tionghoa akan pentingnya membersihkan lingkungan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Peran dalam Mengusir Roh Jahat

Kepercayaan bahwa suara petasan mampu mengusir roh jahat sangat kental dalam tradisi Tionghoa. Pada malam tahun baru, penggunaan petasan mencapai puncaknya sebagai bagian dari upacara yang diyakini dapat membersihkan rumah dari hal buruk dan membuka pintu bagi energi positif.

4. Hubungan dengan Tradisi Barongsai

Ilustrasi barongsai - cap go meh 2023 libur sekolah (Pexels)

Petasan juga erat terkait dengan tarian barongsai yang meriah. Kedua elemen ini, petasan dan barongsai, dipercaya dapat menciptakan suasana meriah dan menolak hal buruk. Tarian barongsai sendiri adalah simbol keberuntungan, kesejahteraan, dan kelimpahan.

Baca Juga: Resep Kue Keranjang, Camilan Imlek Khas Masyarakat Tionghoa

5. Transformasi dari Bahan Alami ke Replika Aman

Awalnya, petasan dibuat dari bahan-bahan alami seperti bambu dan bubuk mesiu. Namun, dengan perkembangan teknologi, replika petasan yang lebih aman mulai diperkenalkan, mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan yang mungkin terjadi. Seiring berjalannya waktu, tradisi penggunaan petasan dalam perayaan Imlek tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Tionghoa meskipun telah mengalami perubahan.

Simbolisme dan makna mendalam di balik dentuman petasan tetap memberikan warna tersendiri pada perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh kegembiraan dan harapan.

Kontributor : Maria

Load More