SuaraKalbar.id - Pulau Gelam, sebuah pulau kecil yang terletak di pesisir Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Namun, di balik keindahan dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya, terdapat kisah kelam yang mengancam keberlangsungan salah satu spesies laut langka, yaitu dugong.
Untuk usia separuh baya dengan kulit cokelat terbakar sinar matahari, Dul Ahyar (70) masih tampak bugar. Hanya kakinya sudah 20 hari ini sakit. Dia tak merinci apa keluhannya. Dul bilang, Ia pernah bertemu dengan dugong ketika sedang mencari tangakapan di sekitar Pulau Gelam.
“Kalau lihat duyung, atau dugong, pernah, tapi kalau nangkap nda pernah. Biasanya saya lihat duyung itu di malang buaya dan malang duyung. Besarnya juga bermacam-macam. Orangtua zaman dulu bahkan sering nangkap dugong karena belum dilindungi. Dulu mereka memburunya pakai tombak,” tutur Dul ketika ditemui di pondok singgahnya di Pulau Gelam.
Malang, dalam bahasa lokal, bermakna batu, dan dua batu ini dikenal sebagai Malang Buaya dan Malang Duyung. Malang Buaya terletak di depan Pulau Gelam dimana nelayan setempat sering melihat buaya disekitar sana. Sedangkan Malang Duyung letaknya tak jauh dari Pulau Gelam, dan berdasarkan kesaksian nelayan pernah melihat dugong disana.
Baca Juga: Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
Walau sakit kakinya, Dul masih masih kuat untuk mencari ikan. Selain mencari ikan, Dul bersama anaknya juga sering membuat kapal dari kayu gelam, pepohonan yang menjadi cikal bakal nama Pulau Gelam.
“Susah liat duyung. Kalau dicari takde, kalau nda dicari ade,” lanjutnya, dalam dialek Melayu.
Dugong merupakan mamalia laut pemalu yang semi soliter, yakni tidak berkelompok dan biasanya hanya berkumpul bersama anakan. Sejauh ini, di Kalimantan Barat hanya di Kendawangan yang berpotensi menjadi habitat dugong karena memiliki perairan dangkal dan padang lamun, serta tingkat kejernihan air yang tinggi.
Samsul (41) juga mengatakan bahwa ia pernah melihat dugong di Pulau Gelam ketika ia sedang mencari tangkapan disana.
Pulau Gelam merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan utama nelayan Kendawangan untuk mencari hasil tangkapan, terutama lobster dan ranjungan. Terletak di kawasan pesisir Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Pulau Gelam memiliki berbagai keanekaragaman hayati seperti mangrove, padang lamun, serta menjadi habitat spesies langka terkhususnya dugong.
Baca Juga: Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
Dugong merupakan jenis mamalia laut yang termasuk dalam ordo Sirenia dan dapat dijumpai di wilayah perairan Indonesia, walaupun dengan frekuensi yang relatif rendah. International Union for Conservation Nature and Natural Resources (IUCN) memasukkan dugong ke dalam red list karena statusnya yang tergolong langka.
Berita Terkait
-
Praktik Pasir Kuarsa Rempang di Pulau Kalimantan
-
Modus Menggangsir Penerbitan SKT Pulau Gelam
-
Hadir di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Ini Pesan Ahok untuk Anak Kalimantan
-
PJ Gubernur Harisson Ajak Warga Pilih Capres yang Dukung IKN, Netizen: NETRAL Sekali Anda!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Antara Ambulans dan Truk Box di Jalan Trans Kalimantan
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung