SuaraKalbar.id - Warga Kecamatan Pemahan, Kabupaten Ketapang, mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang telah menjadi kebutuhan pokok mereka sehari-hari.
Dalam keterangannya, Ketua Flobamora Kecamatan Pemahan, Vinsensius Lamatokan, mengungkapkan bahwa wilayah mereka tidak memiliki agen atau pangkalan yang menjual gas elpiji bersubsidi tersebut.
Hal ini memaksa masyarakat untuk membeli secara eceran atau di warung-warung dengan harga yang sangat tinggi, mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000 per tabung.
"Mau beralih dari kayu bakar ke gas, tetapi gasnya sulit didapat. Bahkan kalau ada, harganya sangat tinggi untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Vinsensius Lamatokan.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Dusun Lape di Sanggau, 17 Rumah Terendam
Ia berharap agar pemerintah atau pihak terkait yang memiliki kewenangan terkait pengadaan gas elpiji 3 Kilogram dapat membuka agen atau pangkalan gas di wilayah mereka.
Situasi semakin rumit karena pangkalan gas yang ada berada di kecamatan tetangga, yakni Kecamatan Tumbang Titi, dengan jarak yang sangat jauh.
"Gas telah menjadi kebutuhan pokok kami setelah kami beralih dari kayu bakar. Untuk itu, harapannya persoalan ini bisa ditindaklanjuti," tambahnya.
Akses Internet Menjadi Tantangan Berat bagi Warga Pemahan
Selain kelangkaan gas elpiji, warga Pemahan juga mengeluhkan kesulitan akses internet untuk kebutuhan informasi sehari-hari.
Baca Juga: Gara-Gara Ini, Sebuah Rumah di Dusun Semuntai Sanggau Hangus Terbakar
Ketua Pemuda Dayak Kecamatan Pemahan, Amos Sawa, menyatakan bahwa akses sinyal internet hampir tidak tersentuh oleh warga.
“Mengenai sinyal, karena jadi kebutuhan untuk berkarya dan kebutuhan informasi sangat sulit untuk diakses. Hanya ada di lokasi-lokasi tertentu, itu pun tidak lancar,” katanya.
Berita Terkait
-
Ingatkan ASN Tak Beli Gas LPG 3 Kilogram, DPRD DKI: Bukan Sasaran Subsidi
-
Cara Hack Wifi di HP atau Laptop, Solusi Kepepet Butuh Jaringan Internet
-
Bongkar Praktik Oplos Gas Subsidi, Polisi Grebek 4 Lokasi di Bekasi, Jakbar dan Jaksel
-
Apa Itu WiFi 6E ?
-
Bahlil: Perlu Ada Lembaga yang Awasi Distribusi Gas Elpiji Bersubsidi
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
-
Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK Immanuel Pontianak Terkait Warna Sepatu
-
Keji! Santriwati Dianiaya di Kamar Pengasuh Ponpes, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan
-
BRI Disebut Jadi Contoh yang Baik dalam Pemberdayaan UMKM