Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 03 Mei 2024 | 18:33 WIB
PT Topindo Niaga Nusantara Bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani Nekat Maju untuk Implementasi Digital Farming [Ist]

SuaraKalbar.id - Seiring makin tingginya tantangan inflasi pangan, Gapoktan Nekat Maju bermitra dengan PT Topindo Niaga Nusantara, anak perusahaan PT Topindo Solusi Komunika Tbk, untuk meluncurkan Program Penguatan dan Pengembangan Klaster Pangan yang didukung oleh Bank Indonesia.

Program inovatif ini bertujuan untuk menyederhanakan rantai pasok pangan dan memperkenalkan solusi digital terdepan dalam penjualan hasil pertanian.

Gapoktan Nekat Maju, yang dikenal sebagai pelopor dalam pertanian berkelanjutan, akan menggunakan teknologi canggih dari aplikasi Topindoku untuk meningkatkan penjualan secara merata.

Direktur Utama PT Topindo Niaga Nusantara, Yasdi Ismandar menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi perusahaan dalam program pengendalian inflasi pangan dari sisi hilir.

Baca Juga: Appuri Sambut Baik Keseriusan Pemerintah soal Ekspor Kratom

Mereka akan memasarkan hasil beras lokal secara digital melalui platform Topindoku, sebagai bagian dari nota kesepahaman implementasi Digital Farming yang digagas oleh Bank Indonesia.

Dengan demikian, masyarakat di area Topindoku Grosir dapat dengan mudah mendapatkan beras lokal dari Gapoktan Nekat Maju di Desa Peniraman, Kalimantan Barat, melalui aplikasi Topindoku yang telah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menjelaskan bahwa bantuan kepada petani meliputi seluruh proses pertanian, mulai dari pembibitan hingga penanganan pasca panen.

Bank Indonesia turut membantu dalam proses ini. Selain itu, kerjasama dengan aplikasi online Topindoku dan Kelompok Tani Nekat Maju diharapkan dapat membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik melalui pemasaran digital, sehingga mereka tidak terjebak dalam penjualan dengan harga rendah.

Dengan kemitraan yang kuat antara Gapoktan Nekat Maju dan PT Topindo Niaga Nusantara, diharapkan akan terjadi perubahan positif yang signifikan dalam sektor pertanian dan penanganan inflasi pangan.

Baca Juga: Waspada Pemalsuan Uang dengan Mutilasi, Begini Ciri-Cirinya

Program Penguatan dan Pengembangan Klaster Pangan ini bukan hanya merupakan langkah maju bagi pertanian lokal, tetapi juga merupakan contoh nyata dari bagaimana kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan.

Agenda Penandatanganan Nota Kesepahaman Implementasi Digital Farming pada tanggal 30 April 2024 ini dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk PJ Gubernur Kalimantan Barat, Bapak dr. Harisson, M.Kes, serta perwakilan dari Bank Indonesia, OJK, dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat. 

Load More