Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 07 Mei 2024 | 14:30 WIB
Penemuan mayat di parit Jalan Ketapang Pontianak, Kalimantan Barat. (Suara.com/Polsek Pontianak Selatan)

SuaraKalbar.id - Suasana di sekitar Jalan Ketapang Pontianak dipenuhi dengan ketegangan setelah warga menemukan seorang mayat yang mengapung di parit di samping Hotel Avara Gajah Mada, pada hari Senin sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Dumaria Silalahi, membenarkan kejadian tragis tersebut. Menurutnya, penemuan mayat itu dilaporkan oleh seorang satpam hotel yang sedang bertugas.

Saat itu, satpam hotel tersebut mendengar teriakan dari seseorang yang tidak dikenal di halaman parkir Hotel Avara Gajah Mada, yang mengindikasikan adanya mayat di sekitar area tersebut.

"Saat itu, satpam hotel mendengar teriakan yang menyebutkan kata 'mayat' dari seseorang yang tidak dikenal. Kemudian, saksi (satpam) tersebut menjawab, 'mayat apa bang?' dan dijawab oleh orang tak dikenal tersebut, 'mayat bang', sambil menunjuk ke selokan di samping hotel Avara Gajah Mada," ungkap AKP Dumaria Silalahi.

Baca Juga: Satpol PP Pontianak Amankan Bocah Manusia Silver

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati, menyatakan bahwa mayat yang ditemukan telah diidentifikasi sebagai LIE SUI TIN (49).

Dumaria menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan istri korban, pada pagi hari, korban ditemukan tengah tidur dengan kondisi buang air kecil dan air besar di tempat tidur.

Setelah membersihkan diri dan mandi, korban pamit keluar untuk sarapan membeli kwe tiaw.

Namun, saat istri korban dan korban keluar dari tempat tinggal bersama-sama, korban berada di belakang istri korban.

Ketika di Jalan Gajah Mada, istri korban menoleh ke belakang dan melihat korban menyebrang jalan menuju arah Jalan Ketapang.

Baca Juga: Viral Bocah di Pontianak Pamer Sajam saat Live Instagram, Netizen: Pasti Mau Panen Sawit

Setelah itu, istri korban tidak lagi melihat korban karena pergi ke tempat kerjanya.

"Hasil visum dari pihak RS. Bhayangkara menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, ditemukan busa di mulut korban yang diduga menunjukkan bahwa korban mungkin memiliki penyakit epilepsi," tutup Kasat Reskrim.

Antonius trias menjelaskan bahwa jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses Visum Et Revertum.

Load More