SuaraKalbar.id - Bagi sebagian besar masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya suku Dayak, tentu sudah tidak asing lagi dengan buah asam paya.
Buah asam paya yang memiliki nama lain kelubi merupakan buah eksotis yang salah satunya berasal dari hutan Kalimantan.
Asam paya memiliki fisik dengan kulit bersisik seperti buah salak namun berwarna kuning gading saat mentah dan coklat muda saat matang.
Meskipun memiliki bentuk seperti buah salak versi ukuran yang lebih kecil, namun rasa buah ini justru sangat berbeda daripada buah salak. Rasa yang dikeluarkan dari buah ini yaitu dominan rasa asam yang keras.
Buah ini diketahui tak selalu ada di seluruh bagian Indonesia. Bahkan, seorang pria melalui salah satu unggahan akun Instagram @yogatriutamaofficial, menyebutkan tak pernah menjumpai buah tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Selama 2 Tahun merantau, Buah ini gak pernah ditemukan di belahan bumi Balikpapan," tulisnya.
Dalam unggahannya, Yoga mengaku buah tersebut memang menjadi manisan kegemaran masyarakat Kalbar namun sayangnya tak demikian di lokasinya merantau tersebut.
"Buah ini menjadi salah satu favorit orang Kalbar untuk ngerujak. Tapi nampaknya di lidah orang Balikpapan buah ini gak cocok mungkin karena belum familiar wkwkwk," tambahnya.
Dalam unggahan yang dibagikan, terlihat Yoga sempat memberikan teman-temannya kesempatan untuk mencicipi buah tersebut namun terlihat rata-rata rekannya tampak melepeh atau memuntahkan buah yang sudah mereka cicipi tersebut.
Baca Juga: 455 Jemaah Calon Haji Kalbar Kloter Pertama Berangkat pada 27 Mei
"Rasanya asem-asem sepet," ujar salah satu rekannya.
Sedangkan rekan lainnya tampak cukup terkejut dengan rasa asam yang dihasilkan dari buah asam paya. Anda tertarik untuk mencicipinya?
Berita Terkait
-
455 Jemaah Calon Haji Kalbar Kloter Pertama Berangkat pada 27 Mei
-
Sakit Hati Teman Dipukul, Pria Ini Tusuk Perut Syahruji hingga Tewas di Banjarmasin
-
Marak Manusia Silver di Kalbar, Pelaku Anak di Bawah Umur
-
Pesan Pemuda di Kalbar usai Curi 5 Unit Motor Demi Judi Online: Berhentilah Main Slot
-
Viral Pemuda Bonceng Tiga Ugal-Ugalan di Pontianak, Tabrak Ibu dan Anak hingga Hampir Dihakimi Massa
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia